Bulog Lampunggandeng 162 Mitra Pengering Gabah, Selamatkan 6.700 Ton Gabah Basah
Perum Bulog Kanwil Lampung telah bermitra dengan 162 tempat pengeringan gabah untuk menyelamatkan 6.700 ton gabah basah hasil panen petani, dengan potensi peningkatan kerjasama lebih lanjut.
Perum Bulog Kanwil Lampung telah berhasil menggandeng 162 tempat pengeringan gabah sebagai mitra maklon. Kerja sama ini bertujuan untuk menyelamatkan gabah basah hasil panen petani di Lampung. Kerja sama ini telah berhasil mengeringkan sebanyak 6.700 ton gabah basah dengan kapasitas giling mencapai 3.330 ton. Hal ini diungkapkan oleh Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, di Bandarlampung pada Sabtu lalu.
Nurman Susilo menjelaskan bahwa mitra pengeringan gabah ini berperan penting dalam menjaga kualitas gabah hasil panen petani. Gabah basah yang segera dikeringkan dapat mencegah kerusakan dan kerugian bagi petani. Proses pengeringan yang cepat dan efisien ini memastikan gabah siap diolah menjadi beras berkualitas.
Meskipun beberapa wilayah di Lampung telah menyelesaikan masa panen, potensi panen raya masih cukup besar di beberapa daerah. Daerah-daerah seperti Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan masih memiliki potensi panen yang signifikan. Hal ini memberikan optimisme bagi Bulog untuk melanjutkan penyerapan dan pengeringan gabah secara optimal.
Mitra Maklon Bulog Lampung dan Potensi Peningkatan Kerjasama
Jumlah mitra pengeringan gabah yang mencapai 162 unit menunjukkan komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di Lampung. Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga memastikan pasokan beras tetap terjaga. Bulog optimistis dapat menyerap gabah dalam jumlah besar berkat kerja sama ini.
Nurman Susilo menyatakan optimismenya terhadap keberlanjutan program ini. Ia menyebutkan bahwa Bulog akan terus menambah jumlah mitra pengeringan gabah untuk memastikan tidak ada gabah yang rusak akibat penyimpanan yang tidak tepat. Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung petani dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Bulog juga berharap agar lebih banyak perusahaan swasta yang berpartisipasi dalam program ini. Dengan demikian, penyerapan dan pengeringan gabah dapat dilakukan secara lebih efisien dan menyeluruh. Harga pembelian gabah dari petani juga dijaga sesuai standar, yaitu Rp6.500 per kilogram.
Sebelumnya, pada bulan Februari 2025, jumlah mitra pengeringan gabah baru mencapai 125 unit dengan kapasitas 5.500 ton per hari. Peningkatan jumlah mitra ini menunjukkan perkembangan positif dalam upaya Bulog untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan program pengeringan gabah.
Distribusi Gabah dan Beras
Terkait distribusi gabah dan beras hasil panen, Bulog masih menunggu arahan dari pusat. Saat ini, fokus utama Bulog adalah menyerap gabah basah dan kering serta beras dari petani. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat, terutama di daerah yang masih dalam masa panen raya.
Bulog berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, untuk memastikan keberhasilan program ini. Tujuan utama adalah untuk menjaga stabilitas harga beras dan ketersediaan beras di pasaran. Dengan demikian, petani dapat terbantu dan masyarakat dapat menikmati beras dengan harga yang terjangkau.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional. Kerja sama yang baik antara Bulog, petani, dan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas pasokan beras.
Potensi daerah panen raya:
- Lampung Tengah
- Lampung Timur
- Lampung Selatan
Bulog berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, untuk memastikan keberhasilan program ini. Tujuan utama adalah untuk menjaga stabilitas harga beras dan ketersediaan beras di pasaran. Dengan demikian, petani dapat terbantu dan masyarakat dapat menikmati beras dengan harga yang terjangkau.