Bulog Lebak-Pandeglang Gencar Serap Gabah Petani, Dorong Swasembada Pangan Nasional
Bulog Cabang Lebak-Pandeglang gencar serap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg, mendukung swasembada pangan nasional dan kesejahteraan petani.
Lebak, 29 April 2024 - Perum Bulog Kantor Cabang Lebak-Pandeglang, Banten, terus berupaya maksimal menyerap gabah kering panen (GKP) langsung dari petani. Penyerapan dilakukan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang kompetitif, yakni Rp6.500 per kilogram (kg) untuk gabah dan Rp12.000 per kg untuk beras. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya percepatan program swasembada pangan nasional, sesuai arahan Presiden.
Kepala Cabang Perum Bulog Lebak-Pandeglang, Agung Trisakti, menjelaskan bahwa penyerapan gabah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional. Bulog aktif mengoptimalkan penyerapan, baik dalam bentuk beras maupun GKP, untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk petani, mitra usaha, dan instansi terkait, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Penyerapan gabah dan beras dari hasil panen dalam negeri ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga pangan di seluruh Indonesia. Selain itu, dampak positifnya juga dirasakan langsung oleh para petani, terutama dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Program ini terbukti mampu menggulirkan uang hingga miliaran rupiah di pedesaan.
Dorongan Swasembada Pangan dan Kesejahteraan Petani
Agung Trisakti menambahkan, "Kami meyakini penyerapan gabah ini akan menjadikan usaha pangan sebagai andalan ekonomi keluarga." Target penyerapan Bulog Kantor Cabang Lebak mencapai 16.500 ton setara beras. Hingga Senin, 28 April 2024, realisasi penyerapan telah mencapai 15.500 ton setara beras, atau sekitar 93 persen dari target. Pihak Bulog berkomitmen untuk terus melakukan penyerapan secara maksimal.
Data Bulog menunjukkan bahwa hingga saat ini, telah berhasil menyerap gabah dari petani Lebak-Pandeglang setara dengan 4.300 ton beras, yang akan dijadikan stok cadangan beras pemerintah (CBP). Stok beras di gudang Bulog Lebak dan Pandeglang saat ini mencapai 12.400 ton. Agung menjelaskan lebih lanjut, "Kalau stok gabah 12.500 ton, untuk pengadaan gabah bulan ini 14.100 ton maka pengadaan beras bulan ini 1.500 ton."
Program penyerapan gabah ini mendapat sambutan positif dari para petani. Ahmad, seorang petani di Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, mengungkapkan rasa syukurnya. "Kita tentu merasa terbantu usaha pertanian pangan jika Bulog menampungnya itu," ujarnya.
Dampak Positif bagi Ekonomi Petani
Penyerapan gabah oleh Bulog dengan harga HPP yang layak memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian petani di wilayah Lebak-Pandeglang. Hal ini tidak hanya membantu petani dalam memasarkan hasil panen mereka, tetapi juga memberikan kepastian harga dan mengurangi risiko kerugian. Dengan demikian, petani dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas pertanian mereka.
Program ini juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan. Uang yang bergulir dari penyerapan gabah ini dapat digunakan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, mengembangkan usaha pertanian, dan meningkatkan kualitas hidup keluarga mereka.
Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung swasembada pangan dan kesejahteraan petani. Kolaborasi antara Bulog dan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan di Indonesia.
Ke depan, diharapkan program ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya agar lebih banyak petani yang dapat merasakan manfaatnya. Dengan demikian, swasembada pangan nasional dapat terwujud dan kesejahteraan petani dapat terus meningkat.