Bulog Natuna Ajukan Tambahan 1.000 Ton Beras untuk Stok Ramadhan
Bulog Natuna mengajukan penambahan 1.000 ton beras ke pusat untuk menjaga stok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025 serta mendukung operasi pasar murah.
Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mengajukan penambahan 1.000 ton beras kepada pemerintah pusat. Permintaan ini diajukan pada sepekan lalu, menyusul stok beras yang menipis di dua gudang Bulog Natuna, yaitu di Ranai dan Sedanau. Penambahan stok ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat Natuna selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Saat ini, Bulog Natuna memiliki stok beras sebanyak 510 ton; 150 ton di gudang Ranai dan sisanya di gudang Sedanau. Meskipun stok tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan, Bulog Natuna tetap proaktif mengajukan penambahan untuk mengantisipasi potensi kekurangan. Delly Bayu Putra, pimpinan Bulog Natuna, menjelaskan bahwa permintaan penambahan beras ini merupakan langkah preventif untuk mencegah kelangkaan beras di Natuna.
Pengajuan penambahan beras ini merinci 800 ton untuk gudang Ranai dan 200 ton untuk gudang Sedanau. Langkah ini sejalan dengan komitmen Bulog dalam stabilisasi persediaan dan harga pangan (SPHP). Bulog Natuna juga memastikan penyaluran beras kepada agen-agen hingga 29 Maret 2025, setelah sempat menunda penyaluran pada awal Maret 2025 atas instruksi pemerintah pusat untuk menjaga harga gabah petani lokal.
Stok Beras Bulog Natuna Jelang Ramadhan
Bulog Natuna memastikan ketersediaan beras untuk masyarakat Natuna selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Meskipun stok saat ini masih mencukupi, langkah antisipatif berupa penambahan 1.000 ton beras dinilai penting untuk mencegah potensi kelangkaan. Permintaan tersebut telah diajukan ke pemerintah pusat dan diharapkan dapat segera dipenuhi.
Pengajuan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran. Dengan adanya penambahan stok ini, diharapkan masyarakat Natuna dapat tetap memperoleh beras dengan harga terjangkau dan terhindar dari potensi kelangkaan, khususnya selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Bulog Natuna juga berperan aktif dalam operasi pasar murah yang akan digelar oleh Pemerintah Kabupaten Natuna pada Minggu, 16 Maret 2025. Pihak Bulog telah menyiapkan tiga ton beras dengan harga Rp58.000 per lima kilogram untuk mendukung kegiatan tersebut.
Penyaluran Beras dan Operasi Pasar Murah
Penyaluran beras kepada agen-agen di Natuna telah kembali dilanjutkan setelah sempat ditunda. Penundaan tersebut dilakukan untuk menjaga harga gabah petani lokal sesuai instruksi pemerintah pusat. Kini, penyaluran beras kembali berjalan untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Meskipun masyarakat belum bisa membeli beras langsung dari Bulog, penyaluran kepada agen memastikan ketersediaan beras di pasaran. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Natuna. Dengan kerjasama antara Bulog dan pemerintah daerah, diharapkan kebutuhan beras masyarakat Natuna dapat terpenuhi dengan baik.
Partisipasi Bulog dalam operasi pasar murah juga menunjukkan komitmen dalam menstabilkan harga dan memastikan akses masyarakat terhadap beras terjangkau. Penyediaan tiga ton beras dengan harga Rp58.000 per lima kilogram menjadi bukti nyata dukungan Bulog terhadap program pemerintah daerah.
Dengan langkah-langkah yang telah dilakukan, Bulog Natuna berupaya untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga beras di wilayah tersebut, terutama selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga stabilisasi pangan di Indonesia.
"Permintaan sudah kami ajukan, dengan rincian 800 ton untuk gudang di Ranai dan 200 ton untuk gudang di Sedanau," ujar Delly Bayu Putra, pimpinan Bulog Natuna.
"Agen sudah bisa kembali membeli beras dari gudang, namun masyarakat belum bisa membelinya langsung," tambahnya.