Bulog Sulteng dan Korem Tadulako Jalin Sinergi Wujudkan Target Penyerapan Beras
Bulog Sulteng dan Korem 132/Tadulako bersinergi untuk mencapai target penyerapan beras 3 juta ton secara nasional, dengan Bulog Sulteng menargetkan penyerapan 3.894 ton beras petani lokal hingga April 2025.
Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Korem 132/Tadulako resmi menjalin sinergi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kolaborasi ini difokuskan pada pencapaian target penyerapan beras di Sulawesi Tengah, sebagai bagian dari target nasional sebesar tiga juta ton. Kerja sama ini ditandai dengan pertemuan antara kedua pihak di Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat lalu.
Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog Sulawesi Tengah, Elis Nurhayati, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan momentum penting untuk meningkatkan kerja sama dan membahas strategi pencapaian target penyerapan beras. Bulog Sulteng memiliki target penyerapan beras petani lokal sekitar 3.894 ton hingga April 2025. Untuk mencapai target tersebut, Bulog gencar melakukan pembelian beras petani di wilayah-wilayah sentra beras.
Kualitas beras yang dibeli Bulog harus memenuhi standar yang telah ditetapkan, yaitu broken 25 persen, kadar air 14 persen, dan menir satu persen. Sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Korem 132/Tadulako, dinilai sangat penting untuk mempercepat program swasembada pangan dan menjamin keberhasilan target penyerapan beras.
Sinergi TNI dan Bulog untuk Ketahanan Pangan
Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Deni Gunawan, menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh program ketahanan pangan pemerintah. Korem 132/Tadulako akan berperan aktif dalam pendampingan penyerapan gabah dan memastikan penggilingan padi bersedia menjual berasnya ke Bulog sesuai aturan dan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Brigjen TNI Deni Gunawan menambahkan bahwa koordinasi akan dilakukan dengan pihak Bulog, Kodim, dan pemilik gudang Bulog di wilayah Sulteng untuk mengatasi kendala di lapangan. Sebagai langkah konkret, Korem 132/Tadulako akan memfasilitasi pertemuan antara Bulog dengan pemilik penggilingan padi di Sulawesi Tengah.
Harapannya, sinergi ini akan berdampak positif terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Sulawesi Tengah. Kerja sama yang erat antara Bulog dan Korem 132/Tadulako diharapkan mampu mengatasi tantangan dan memastikan tercapainya target penyerapan beras.
Dukungan Korem 132/Tadulako: Korem 132/Tadulako akan berperan aktif dalam memastikan kelancaran proses penyerapan gabah dan beras. Pihaknya siap berkoordinasi dengan Bulog dan pihak terkait lainnya untuk mengatasi hambatan yang mungkin muncul di lapangan. Keterlibatan Korem 132/Tadulako diharapkan dapat memperkuat jaringan distribusi dan memastikan beras petani terserap dengan baik.
Target Penyerapan Beras Bulog Sulteng: Bulog Sulteng memiliki target penyerapan beras petani lokal sebesar 3.894 ton hingga April 2025. Pencapaian target ini akan berkontribusi pada pencapaian target nasional sebesar tiga juta ton. Bulog berkomitmen untuk membeli beras petani dengan kualitas yang sesuai standar yang telah ditetapkan.
Pentingnya Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan
Kolaborasi antara Bulog dan Korem 132/Tadulako menjadi contoh nyata pentingnya sinergi antar lembaga dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya, diharapkan target penyerapan beras dapat tercapai dan kesejahteraan petani dapat ditingkatkan. Kerja sama ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras dan ketersediaan pangan di Indonesia.
Langkah-langkah konkret yang akan dilakukan meliputi pendampingan petani, koordinasi dengan penggilingan padi, serta pengawasan kualitas beras yang diserap. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan beras juga menjadi hal penting yang akan dijaga. Diharapkan sinergi ini akan menjadi model bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Melalui kerja sama yang solid, Bulog dan Korem 132/Tadulako optimis dapat mencapai target penyerapan beras dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Komitmen bersama untuk mendukung petani dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Semoga sinergi ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.