Bulog Sumut Serap 8.000 Ton Gabah Petani, Hampir Capai Target!
Perum Bulog Sumut telah menyerap 8.000 ton gabah kering panen (GKP) hingga awal Maret 2025, hampir mencapai target 12.000 ton.
Medan, 8 Maret 2025 - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) berhasil menyerap sebanyak 8.000 ton gabah kering panen (GKP) dari petani di wilayah Sumatera Utara hingga awal Maret 2025. Penyerapan ini setara dengan 4.050 ton beras. Keberhasilan ini menunjukkan upaya pemerintah dalam menstabilkan harga gabah dan menjamin kesejahteraan petani.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, mengumumkan pencapaian ini pada Sabtu lalu di Medan. Ia menjelaskan bahwa angka tersebut mendekati target penyerapan GKP yang telah ditetapkan, yaitu 12.000 ton atau setara 6.000 ton beras hingga April 2025. Optimisme Bulog untuk mencapai target tersebut semakin besar mengingat musim panen di Sumatera Utara telah tiba.
Penyerapan GKP yang signifikan ini dilakukan di berbagai wilayah Sumatera Utara, termasuk Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Langkat, Karo, Labuhanbatu, Asahan, Kepulauan Nias, dan Batu Bara. Hal ini menunjukkan jangkauan program Bulog yang luas dan efektif dalam menjangkau petani di berbagai daerah.
Pencapaian Bulog Sumut dan Strategi Ke Depan
Budi Cahyanto menyatakan optimismenya terkait pencapaian target 12.000 ton GKP. Ia menjelaskan, "Dengan adanya musim panen tersebut, penyerapan gabah yang kami lakukan di Sumut lebih maksimal dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah." Hal ini menunjukkan bahwa musim panen yang sedang berlangsung memberikan peluang yang baik bagi Bulog untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Suksesnya penyerapan GKP ini tidak terlepas dari kerjasama Bulog dengan berbagai pihak terkait. Bulog bekerja sama dengan pemerintah daerah, Kodam I Bukit Barisan melalui sosialisasi Bintara Pembina Desa, dan gabungan kelompok tani (Gakpoktan). Kerjasama yang sinergis ini menjadi kunci keberhasilan program penyerapan gabah.
Sosialisasi yang dilakukan secara intensif kepada para petani juga berperan penting. Bulog secara aktif mengimbau petani untuk menjual gabah mereka ke Bulog dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram. Harga ini dijamin sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025.
Harga Pembelian Pemerintah dan Kesejahteraan Petani
Harga Pokok Pembelian (HPP) GKP sebesar Rp6.500 per kilogram merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan harga yang terjamin, petani dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan produksi dan mengurangi risiko kerugian. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Program ini juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras di pasaran. Dengan menyerap gabah dari petani, Bulog dapat menjaga stok beras nasional dan mencegah fluktuasi harga yang dapat merugikan konsumen. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan Bulog Sumut dalam menyerap gabah petani hingga awal Maret 2025 menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung petani dan menjaga stabilitas harga beras. Kerjasama yang baik antara Bulog, pemerintah daerah, dan petani menjadi kunci keberhasilan program ini. Diharapkan, target penyerapan gabah hingga April 2025 dapat tercapai sepenuhnya, sehingga kesejahteraan petani semakin terjamin dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga.
"Kami mengimbau para petani untuk terus menjual gabah mereka ke Bulog," ujar Budi Cahyanto. "Dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah, kami menjamin kesejahteraan petani dan ketersediaan beras di pasaran." Hal ini menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung petani dan menjaga stabilitas pangan.