BUMDes Banyumas Sukses Ekspor Gula Semut ke Hungaria, Mendag Apresiasi!
BUMDes Kabul Ciptaku Banyumas berhasil ekspor 18,5 ton gula semut ke Hungaria, Mendag Budi Santoso berikan apresiasi dan dorong pengembangan ekspor desa.
Banyumas, Jawa Tengah, 1 Mei 2024 - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memberikan apresiasi tinggi kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kabul Ciptaku, Desa Langgongsari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. BUMDes tersebut berhasil melakukan ekspor perdana gula semut atau gula kelapa kristal sebanyak 18,5 ton ke Hungaria. Ekspor ini menandai tonggak sejarah baru bagi pengembangan ekonomi desa di Indonesia.
Apresiasi Mendag disampaikan langsung dalam acara pelepasan ekspor di Desa Langgongsari, Kamis lalu. Keberhasilan BUMDes Kabul Ciptaku ini dinilai luar biasa karena biasanya ekspor dilakukan oleh perusahaan swasta atau BUMN, bukan oleh BUMDes. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki desa-desa di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pelepasan ekspor ini terasa istimewa. Jadi, ini saya baru pertama kali menghadiri pelepasan ekspor yang dilakukan oleh BUMDes," ujar Mendag Budi Santoso dalam sambutannya. Beliau juga menyampaikan selamat kepada BUMDes Kabul Ciptaku atas keberhasilannya mengekspor gula semut senilai 30.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp584 juta.
Ekspor Desa: Strategi Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Mendag Budi Santoso menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia pada tahun 2025 sebesar 7,1 persen, meningkat dari 2,9 persen di tahun sebelumnya. Target ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah menerapkan tiga program utama, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan program UMKM Bisa Ekspor.
Program UMKM Bisa Ekspor menekankan pentingnya keberanian dan kemampuan adaptasi bagi UMKM untuk menembus pasar internasional. BUMDes Kabul Ciptaku menjadi contoh nyata keberhasilan program ini. Desa Langgongsari telah menunjukkan bahwa desa-desa di Indonesia mampu berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor nasional.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah berkolaborasi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) untuk mengidentifikasi desa-desa yang memiliki potensi ekspor. Sebanyak 2.332 desa telah diidentifikasi, terbagi dalam dua klaster: 734 desa siap ekspor dan 1.598 desa yang masih memerlukan pembinaan.
Pembinaan dan Kerjasama untuk Percepat Ekspor
Desa-desa yang siap ekspor akan difasilitasi pertemuan bisnis daring dengan perwakilan Indonesia di luar negeri. Sementara itu, desa-desa yang belum siap ekspor akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan pengembangan ekspor, termasuk pelatihan pengemasan produk. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung penuh pengembangan potensi ekspor di tingkat desa.
Kemendag juga menjalin kerjasama dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk memperluas cakupan pembinaan desa ekspor. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat proses pembinaan dan pengembangan kapasitas desa-desa yang memiliki potensi ekspor. Penandatanganan nota kesepahaman antara Kemendag dan GP Ansor serta Kemendes PDT dan GP Ansor semakin memperkuat komitmen tersebut.
Kerjasama ini meliputi fasilitasi peningkatan kapasitas promosi dan kemitraan usaha bagi pelaku usaha, serta sinergi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa dan daerah tertinggal. Hal ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak desa untuk berkontribusi dalam peningkatan ekspor Indonesia.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat seperti GP Ansor, diharapkan akan semakin banyak BUMDes di Indonesia yang mampu mengikuti jejak BUMDes Kabul Ciptaku dalam menembus pasar internasional. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Suksesnya ekspor gula semut dari Banyumas ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain di Indonesia untuk mengembangkan produk unggulannya dan meningkatkan daya saing di pasar global. Pemerintah akan terus mendukung dan memfasilitasi pengembangan ekspor dari desa-desa di Indonesia.