Bupati Bogor Gelar Operasi Pasar Murah, Atasi Kelangkaan Minyakita Jelang Lebaran
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menggelar operasi pasar murah untuk mengatasi kelangkaan Minyakita dan menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri.
Kelangkaan Minyakita yang mencapai harga Rp18.000 per liter di pasaran, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter, telah mendorong Bupati Bogor, Rudy Susmanto, untuk mengambil tindakan cepat. Pada Selasa, 11 Maret 2024, Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar operasi pasar murah di Pasar Cibinong, Jawa Barat, sebagai upaya mengatasi permasalahan ini. Operasi pasar ini bertujuan untuk menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan Minyakita bagi masyarakat menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Walaupun disampaikan harga Rp18.000 per liter, yang terkendala adalah barangnya tidak ada, dari beberapa toko barangnya nggak ada," ungkap Rudy Susmanto seusai meninjau langsung kios-kios pedagang di Pasar Cibinong. Pernyataan tersebut menggambarkan keprihatinan Bupati terhadap kesulitan masyarakat dalam mendapatkan Minyakita dengan harga terjangkau. Operasi pasar ini diharapkan dapat menjadi solusi sementara untuk mengatasi kelangkaan tersebut.
Langkah cepat ini diambil sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Pasalnya, kelangkaan Minyakita berdampak langsung pada perekonomian masyarakat, terutama menjelang hari raya Idul Fitri. Dengan menyediakan Minyakita secara langsung kepada masyarakat melalui operasi pasar, diharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Operasi Pasar Murah: Solusi Jangka Pendek Kelangkaan Minyakita
Pemerintah Kabupaten Bogor, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), menyediakan sebanyak 6.000 liter Minyakita dalam operasi pasar murah ini. Minyakita dijual dengan harga Rp14.700 per liter, jauh di bawah harga pasaran. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang kesulitan mendapatkan Minyakita dengan harga terjangkau.
Operasi pasar ini tidak hanya fokus pada Minyakita. Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga dijual dengan harga Rp60.000 per kemasan 5 kilogram. Ketersediaan komoditas pangan lainnya juga dipantau ketat untuk memastikan pasokan aman hingga Idul Fitri.
Bupati Rudy Susmanto menegaskan bahwa operasi pasar murah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga menjelang Idul Fitri. "Sehingga nanti pada saat memasuki hari raya Idul Fitri, dipastikan pasokannya masih ada dan terjaga. Kalaupun ada kenaikan harga, yang masih realistis dan relevan dan terjangkau untuk masyarakat," tegasnya.
Ketersediaan Pangan Aman Hingga Idul Fitri
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan, memberikan jaminan atas ketersediaan komoditas pangan hingga Idul Fitri di seluruh pasar Kabupaten Bogor yang dikelola oleh Perumda Pasar Tohaga. Pihaknya melakukan monitoring dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Bulog dan pemasok, untuk memastikan hal tersebut.
"Saya pastikan aman, karena kami kan ada monitoring ada koordinasi dengan pihak-pihak tertentu, termasuk dengan Bulog dan pemasok dan Disdagin kami koordinasi aman," ujar Haris Setiawan. Pernyataan ini memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa upaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan terus dilakukan.
Operasi pasar murah ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam melindungi masyarakat dari dampak kelangkaan dan kenaikan harga. Dengan langkah-langkah proaktif seperti ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.
Ke depannya, Pemerintah Kabupaten Bogor diharapkan dapat terus berinovasi dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.