Bupati Garut Gerakkan Desa Sisir Anak Putus Sekolah: Wujudkan Pendidikan 100 Persen
Bupati Garut menginstruksikan pemerintah desa untuk aktif mencari anak-anak putus sekolah, terutama di tingkat SMP, guna meningkatkan angka partisipasi pendidikan di Kabupaten Garut.
Garut, 16 Mei 2024 - Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, meluncurkan program penting dalam rangka meningkatkan akses pendidikan di Kabupaten Garut. Ia menginstruksikan seluruh pemerintah desa untuk melakukan penyisiran guna memastikan tidak ada anak yang putus sekolah, khususnya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Langkah ini diambil sebagai respon atas tingginya angka putus sekolah di tingkat SMP, yang mencapai hampir 20 persen, sementara angka partisipasi sekolah dasar (SD) hampir 100 persen.
Instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Abdusy Syakur saat berada di Garut. Menurutnya, program ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak-anak usia SMP yang tidak bersekolah dan mencari tahu penyebabnya. Dengan memahami kendala yang dihadapi, pemerintah daerah dapat memberikan solusi yang tepat dan efektif.
"Di beberapa tempat saya selalu bilang coba cari anak usia SMP, tanya kenapa tidak sekolah," ungkap Bupati Abdusy Syakur. Ia menekankan pentingnya komitmen bersama untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan, terlepas dari latar belakang ekonomi atau geografis.
Mencari Akar Masalah Putus Sekolah
Bupati Abdusy Syakur menjelaskan bahwa rendahnya angka partisipasi sekolah di tingkat SMP disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor ekonomi menjadi salah satu kendala utama, di mana biaya pendidikan menjadi beban berat bagi sebagian keluarga. Selain itu, aksesibilitas juga menjadi masalah, terutama di daerah-daerah terpencil yang jaraknya jauh dari sekolah SMP.
Sebagai contoh, Bupati menunjuk Desa Karyasari di Kecamatan Banyuresmi yang tidak memiliki sekolah SMP. Anak-anak di desa tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh ke Kecamatan Leuwigoong untuk mengakses pendidikan SMP. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak dan keluarga mereka.
Pemerintah Kabupaten Garut telah menyiapkan solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi masalah ini. Dalam jangka pendek, pemerintah akan memanfaatkan bangunan SD yang ada untuk dijadikan sekolah satu atap. Sementara itu, dalam jangka panjang, pemerintah berencana membangun sekolah SMP negeri maupun swasta di daerah-daerah yang membutuhkan.
Solusi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pemerintah Kabupaten Garut berkomitmen untuk memberikan solusi yang terintegrasi. Tidak hanya membangun sarana pendidikan, tetapi juga memberikan bantuan biaya pendidikan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena kendala ekonomi.
Bupati Abdusy Syakur berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Garut. Ia meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial.
"Ujungnya itu (hidup menjadi lebih baik), biasanya ada keterikatan kondisinya antara pendidikan dan kemampuan ekonomi," tegas Bupati Abdusy Syakur.
Dukungan dari Desa
Kepala Desa Karyasari, Gaya Mulyana, menyatakan kesiapannya untuk mendukung program ini. Ia berkomitmen untuk melakukan penyisiran di desanya guna mencari anak-anak yang tidak bersekolah. Lebih lanjut, ia berharap pembangunan sekolah SMP di Desa Karyasari dapat segera terwujud.
"Ini yang menjadi perhatian kami di sektor pendidikan, tidak ada lagi anak putus sekolah, untuk itu harapan kami bisa membangun sekolah di sini," ujar Gaya Mulyana.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan akses pendidikan dan mewujudkan pendidikan 100 persen bagi seluruh anak Indonesia.