Bupati Klaten Mutasi 72 ASN Jelang Pensiun: Momentum Ibadah dan Keteladanan
Jelang purna tugas, Bupati Klaten Sri Mulyani memutasi 72 ASN, menegaskan proses tersebut sah dan bagian dari tahapan yang telah direncanakan sejak tahun lalu, sekaligus menekankan pentingnya amanah dan keteladanan dalam bertugas.
Klaten, 17 Februari 2024 - Jelang masa purna tugasnya sebagai Bupati Klaten, Sri Mulyani membuat keputusan yang mengejutkan banyak pihak: memutasi 72 Aparatur Sipil Negara (ASN). Keputusan ini diambil tepatnya pada Senin, 17 Februari 2024, dalam sebuah pelantikan dan pengambilan sumpah janji pejabat baru di Klaten, Jawa Tengah. Langkah ini menimbulkan berbagai spekulasi, namun Bupati Sri Mulyani dengan tegas membantah adanya motif terselubung di balik mutasi tersebut.
Penjelasan Mutasi ASN
Sri Mulyani menekankan bahwa seluruh proses mutasi telah dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku. "Alhamdulillah, semua sah, kami tidak melanggar sedikit pun ketentuan. Atas nama Mendagri, sekjen, dan direktur," tegasnya, menanggapi berbagai rumor yang beredar. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya masih menjabat sebagai bupati definitif hingga 20 Februari 2025, sehingga berwenang melakukan mutasi tersebut.
Bupati Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa dirinya jarang melakukan pelantikan besar-besaran. "Paling setahun sekali. Ini proses tahapan sudah kami laksanakan pada tahun 2024. Prosesnya sudah lama," ujarnya. Proses tersebut, menurutnya, telah dimulai sejak tahun 2024, namun sempat terhambat karena adanya gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait penetapan pasangan calon terpilih Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten 2024. Setelah izin dari Penjabat Gubernur Jawa Tengah dan Mendagri diperoleh, proses pelantikan pun akhirnya dapat dilaksanakan.
Ia memahami adanya beragam reaksi atas mutasi ini. "Yang senang ya makasih bupati sudah kasih penghargaan. Yang enggak suka 'wah wis arep rampung ndadak nggeser-nggeser' (sudah mau selesai malah melakukan mutasi). Itu adalah tahapan, itu adalah sesuatu yang biasa terjadi di mana pun birokrasi," jelasnya. Sri Mulyani menambahkan, meskipun pelantikan dilakukan menjelang akhir masa jabatannya, ia memilih hari yang dianggap baik dan berharap semua pihak dapat menerima keputusan ini dengan tenang.
Pesan Bupati untuk ASN yang Dimutasi
Kepada para ASN yang menerima jabatan baru, Bupati Sri Mulyani memberikan pesan agar senantiasa amanah dalam menjalankan tugas. "Jagalah jabatan, jangan dijadikan sebagai tujuan, tetapi sarana ibadah, menebar kebaikan, dan menjadi contoh keteladanan," pesannya. Pelantikan ini, menurutnya, juga menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, dengan niat yang lurus untuk mencari ridho Allah SWT.
Mutasi 72 ASN ini bukan hanya perombakan biasa, tetapi juga sebuah pesan kuat dari Bupati Sri Mulyani menjelang akhir masa jabatannya. Ini menjadi refleksi atas kepemimpinannya selama dua periode dan juga sebuah pesan bagi para ASN untuk selalu mengedepankan integritas dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian, mutasi ini menjadi bagian dari proses regenerasi dan penyegaran birokrasi di Kabupaten Klaten. Meskipun menimbulkan beragam reaksi, keputusan ini telah melalui proses yang sah dan diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kinerja pemerintahan daerah ke depannya.
Kesimpulan
Mutasi 72 ASN di Klaten menjelang purna tugas Bupati Sri Mulyani adalah sebuah langkah yang telah direncanakan dan sesuai prosedur. Meskipun memicu beragam tanggapan, Bupati menekankan pentingnya melihat proses ini sebagai tahapan biasa dalam birokrasi dan kesempatan bagi ASN untuk meningkatkan pengabdian. Pesan amanah dan keteladanan menjadi fokus utama dalam pesan perpisahan Bupati Sri Mulyani kepada para ASN yang dimutasi.