Bupati Lombok Tengah Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting: Target Satu Digit di 2025
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, memimpin evaluasi percepatan penurunan stunting dengan target angka satu digit di tahun 2025, meskipun angka stunting saat ini sudah di bawah rata-rata nasional.
Lombok Tengah, 17 Maret 2025 (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Pathul Bahri, memimpin rapat evaluasi percepatan penurunan stunting. Rapat yang dihadiri oleh seluruh kepala puskesmas di Lombok Tengah ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala dan mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut sebelum tahun 2025 berakhir. Sasaran utama adalah mencapai angka stunting satu digit, sebuah target ambisius namun penting untuk mewujudkan generasi emas Indonesia di tahun 2045.
"Penurunan stunting ini merupakan tugas bersama dalam mewujudkan generasi emas 2045," tegas Bupati Lalu Pathul Bahri dalam rapat tersebut. Meskipun angka stunting di Lombok Tengah saat ini telah mencapai 10,69 persen, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 14 persen, Bupati Pathul Bahri menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencapai target satu digit. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi masalah gizi kronis ini.
Dari 29 puskesmas yang ada di Lombok Tengah, 12 puskesmas telah berhasil menurunkan angka stunting hingga di bawah satu digit. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa target tersebut dapat dicapai dengan strategi dan kolaborasi yang tepat. Namun, masih ada puskesmas lain yang perlu meningkatkan upaya mereka untuk mencapai target yang sama. Evaluasi ini diharapkan mampu memberikan solusi dan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.
Percepatan Penurunan Stunting di Lombok Tengah
Bupati Lalu Pathul Bahri menekankan pentingnya kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam percepatan penurunan stunting. Beliau meminta agar semua pihak bersinergi untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam program ini. "Apa yang menjadi kendala itu bisa diselesaikan bersama, sehingga program di OPD harus dikolaborasikan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di 2025," ujarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan terintegrasi dalam penanggulangan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Suardi, menambahkan bahwa angka stunting di Lombok Tengah terus menurun setiap tahunnya. Angka stunting yang sebelumnya di atas 14 persen, kini telah turun menjadi 10,69 persen. Meskipun demikian, masih ada dua puskesmas yang angka stuntingnya masih tinggi, yaitu Puskesmas Mangkung dengan angka 29 persen dan Puskesmas Kopang dengan angka lebih dari 14 persen. Puskesmas Pringgarata mencatat angka terendah, yaitu 6,65 persen.
Penurunan angka stunting di Lombok Tengah menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam upaya penanggulangan stunting. Namun, tantangan masih ada, terutama di beberapa puskesmas dengan angka stunting yang masih tinggi. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan arahan yang lebih spesifik dan efektif untuk mempercepat penurunan angka stunting di seluruh wilayah Lombok Tengah.
Evaluasi ini difokuskan pada identifikasi kendala yang dihadapi oleh masing-masing puskesmas dalam program percepatan penurunan stunting. Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk merumuskan strategi yang lebih tepat dan efektif dalam mencapai target penurunan stunting satu digit di tahun 2025. Kolaborasi dan sinergi antar OPD menjadi kunci keberhasilan program ini.
Strategi dan Kolaborasi untuk Sukseskan Program
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan angka stunting. Evaluasi ini merupakan langkah strategis untuk memastikan program penurunan stunting berjalan efektif dan mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan kolaborasi yang kuat antar OPD dan komitmen dari seluruh pihak terkait, diharapkan Lombok Tengah dapat mencapai target penurunan stunting satu digit di tahun 2025.
Keberhasilan 12 puskesmas dalam menurunkan angka stunting hingga di bawah satu digit menjadi contoh nyata bahwa target tersebut dapat dicapai. Pengalaman dan strategi yang berhasil di 12 puskesmas tersebut dapat dipelajari dan diadopsi oleh puskesmas lain yang masih menghadapi tantangan dalam menurunkan angka stunting. Pembelajaran antar puskesmas ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target secara keseluruhan.
Dengan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah, kolaborasi antar OPD, dan pembelajaran antar puskesmas, optimisme untuk mencapai target penurunan stunting satu digit di Lombok Tengah pada tahun 2025 sangat tinggi. Langkah-langkah strategis dan evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Program percepatan penurunan stunting di Lombok Tengah terus menunjukkan perkembangan positif. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, komitmen dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target satu digit di tahun 2025. Hal ini akan berdampak positif bagi generasi muda Lombok Tengah dan Indonesia.