Bupati Tolikara: Anak Adalah Aset Masa Depan Papua
Bupati Tolikara, Willem Wandik, menekankan pentingnya pendidikan dan pembinaan anak sebagai aset pembangunan Papua, demi masa depan yang lebih cerah.
Wamena, 17 Maret 2024 - Bupati Tolikara, Papua Pegunungan, Willem Wandik, dengan tegas menyatakan bahwa anak-anak merupakan aset terpenting bagi masa depan Papua. Pernyataan ini disampaikan saat ibadah penutupan HUT Pemuda dan Remaja GIDI (Gereja Injili di Indonesia) ke-16 di Wamena. Beliau menekankan perlunya pendidikan dan pembinaan yang baik bagi generasi muda Papua agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dalam sambutannya, Bupati Wandik didampingi Wakil Bupati Tolikara, Yotam Wonda. Mereka berdua sepakat bahwa pendidikan yang berkualitas akan mencerdaskan Tolikara dan mencetak pemuda-pemudi yang menjadi aset berharga bagi kemajuan Papua. Hal ini penting mengingat peran pemuda sebagai penentu masa depan bangsa.
Bupati Wandik juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap anak-anak dalam berbagai situasi. Menurutnya, anak-anak adalah anugerah Tuhan yang harus dirawat dan dibina dengan baik, baik secara rohani maupun jasmani. "Bapak ibu kemana-mana tidak boleh melupakan anak, selalu ingat mereka, karena mereka adalah pusaka yang Tuhan kasih sehingga kita harus rawat mereka dari sekarang karena anak-anak adalah berharga dan bernilai masa depan kita semua," ujarnya.
Pendidikan Holistik untuk Generasi Muda Papua
Bupati Tolikara menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah, dan gereja dalam membina anak-anak. Anak-anak perlu mendapatkan pendidikan rohani yang baik, gizi yang cukup, serta bimbingan yang tepat agar tumbuh menjadi generasi yang beriman dan berakhlak mulia. "Anak-anak ini penting untuk aset dan masa depan Tolikara," tegasnya.
Dengan pendidikan yang memadai, anak-anak Papua memiliki potensi untuk berprestasi di berbagai bidang, termasuk olahraga. Bupati Wandik mencontohkan, dengan pembinaan yang baik, anak-anak dapat menjadi atlet-atlet berprestasi yang mengharumkan nama Tolikara, bahkan Indonesia di kancah internasional. Beliau juga mengingatkan bahaya dampak negatif globalisasi yang dapat mempengaruhi anak-anak, khususnya jika mereka kurang kuat secara rohani.
Lebih lanjut, Bupati Wandik menyoroti pentingnya peran pemimpin rohani yang sehat secara spiritual dalam membimbing anak-anak sekolah minggu. Beliau juga mendorong agar kegiatan seminar dan pengembangan pelayanan GIDI terus dilakukan secara berkala untuk mempersatukan masyarakat Tolikara dan meningkatkan kualitas pembinaan generasi muda.
Peran Strategis Pemuda dan Remaja
Bupati Wandik menyadari peran strategis pemuda dan remaja dalam pembangunan Papua. "Remaja dan pemuda itu sangat penting karena masa depan bangsa ini di pundak mereka," katanya. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan pembinaan generasi muda merupakan kunci pembangunan berkelanjutan di Tolikara dan Papua secara keseluruhan.
Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi fokus utama pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era global. Dengan demikian, anak-anak Papua diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan yang membawa perubahan positif bagi daerah dan bangsa.
Melalui berbagai program dan kerjasama antara pemerintah, gereja, dan masyarakat, diharapkan pembinaan anak-anak di Tolikara dapat berjalan optimal. Hal ini akan menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan. Perhatian terhadap pendidikan dan pembinaan anak-anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Dengan komitmen bersama, diharapkan Papua dapat memiliki generasi penerus yang unggul, berkarakter, dan mampu membangun daerahnya menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan cita-cita untuk mewujudkan Papua yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Dukungan Terhadap Pembinaan Anak
Kegiatan seminar dan pelatihan bagi para pemimpin rohani juga menjadi bagian penting dalam upaya pembinaan anak-anak. Dengan peningkatan kapasitas para pemimpin rohani, diharapkan pembinaan anak-anak dapat dilakukan secara lebih efektif dan terarah. Pemerintah Tolikara berkomitmen untuk terus mendukung program-program pembinaan anak dan remaja, baik melalui anggaran maupun kebijakan yang mendukung.
Selain itu, pemerintah juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembinaan anak-anak. Kerjasama yang erat antara pemerintah, gereja, orang tua, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi penerus yang berkualitas dan membawa perubahan positif bagi Papua.