Bupati Tulungagung Imbau Wisuda Sederhana: Tinggalkan Hotel Mewah, Kembali ke Sekolah!
Bupati Tulungagung meminta wisuda siswa SD dan SMP digelar sederhana di sekolah, bukan di hotel mewah, untuk mengurangi beban orang tua.
Bupati Tulungagung, Jawa Timur, Garut Sunu Wibowo, baru-baru ini mengeluarkan imbauan penting terkait pelaksanaan wisuda siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tulungagung. Imbauan tersebut menekankan pentingnya kesederhanaan dan efisiensi dalam penyelenggaraan acara wisuda, dengan menggeser lokasi dari hotel-hotel mewah ke lingkungan sekolah masing-masing. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat dan beban finansial yang mungkin ditanggung oleh orang tua siswa.
"Terkait purnawiyata yang biasa dilakukan di hotel, kita harus lebih sederhana. Sebaiknya dilakukan di sekolah masing-masing," ujar Bupati Garut Sunu Wibowo. Pernyataan ini menekankan keprihatinan beliau terhadap potensi beban ekonomi yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan wisuda yang berlebihan. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban para orang tua siswa tanpa mengurangi makna penting dari acara kelulusan tersebut.
Imbauan ini bukan berarti melarang pelaksanaan wisuda, melainkan mendorong penyelenggaraan yang lebih bijak dan berorientasi pada nilai-nilai kesederhanaan. Pemerintah Kabupaten Tulungagung berkomitmen untuk memastikan agar momen kelulusan tetap menjadi perayaan yang berkesan bagi para siswa, namun tanpa harus menguras isi kantong orang tua. Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Wisuda Sederhana, Inovatif, dan Kreatif
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Puspita Rahadi, mendukung penuh kebijakan Bupati. Ia menegaskan bahwa wisuda siswa SD dan SMP tetap diperbolehkan, namun harus dilakukan dengan konsep yang sederhana, inovatif, dan kreatif. "Boleh saja, tetapi tidak berlebihan. Wisuda ini sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan siswa, namun tetap harus sesuai dengan prinsip kesederhanaan," jelas Puspita Rahadi.
Konsep kesederhanaan yang dimaksud antara lain adalah penggunaan seragam sekolah sebagai busana wisuda, tanpa perlu tambahan kostum khusus yang mahal. Sementara itu, unsur inovatif dan kreatif dapat diwujudkan dengan menampilkan potensi dan bakat siswa dalam acara tersebut, misalnya melalui pertunjukan seni atau pameran karya siswa. Hal ini akan menjadikan wisuda sebagai ajang apresiasi sekaligus pentas bakat siswa.
Dengan demikian, wisuda tidak hanya menjadi seremonial kelulusan, tetapi juga menjadi kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka. Pentingnya prinsip kesederhanaan kembali ditekankan untuk menghindari beban finansial yang tidak perlu bagi wali murid. "Yang terpenting, jangan sampai wisuda membebani wali murid," tegasnya.
Melalui kebijakan ini, diharapkan wisuda tetap menjadi momen berharga bagi siswa tanpa menambah beban finansial bagi orang tua. Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat semakin memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan semangat dan optimisme yang baru. Pemerintah Kabupaten Tulungagung berkomitmen untuk terus mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh warganya.
Dukungan dan Harapan
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan sekolah-sekolah di Kabupaten Tulungagung dapat segera menyesuaikan rencana pelaksanaan wisuda. Pemerintah daerah siap memberikan dukungan dan pendampingan agar pelaksanaan wisuda tetap berjalan lancar dan sesuai dengan prinsip kesederhanaan, inovasi, dan kreativitas. Semoga kebijakan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.
Lebih lanjut, diharapkan para orang tua siswa dapat memahami dan mendukung kebijakan ini. Kesederhanaan bukan berarti mengurangi nilai dan makna dari acara wisuda, melainkan justru memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih fokus pada pencapaian prestasi akademik mereka dan persiapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan demikian, wisuda dapat menjadi momen yang berkesan dan penuh makna, tanpa dibebani oleh biaya yang berlebihan.
Melalui kebijakan ini, Bupati Tulungagung berharap agar wisuda dapat menjadi momen yang berkesan dan memotivasi bagi para siswa, sekaligus meringankan beban ekonomi orang tua. Dengan begitu, fokus utama tetap pada prestasi dan masa depan para siswa, bukan pada biaya penyelenggaraan wisuda yang berlebihan.