China Dukung Upaya Trump-Putin Akhiri Krisis Ukraina
Pemerintah China menyatakan dukungannya terhadap semua upaya penyelesaian krisis Ukraina, termasuk inisiatif yang melibatkan Presiden Trump dan Putin, menekankan dialog sebagai solusi utama.
Beijing, 14 Februari 2024 - Dalam perkembangan terbaru terkait krisis Ukraina, Pemerintah China secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap segala upaya untuk mencapai penyelesaian damai. Dukungan ini mencakup inisiatif yang diusung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang baru-baru ini melakukan percakapan telepon membahas penghentian konflik.
Dukungan China terhadap Dialog dan Negosiasi
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap dialog dan negosiasi sebagai satu-satunya jalan keluar yang layak dari krisis Ukraina. "Mengenai krisis Ukraina, China percaya bahwa dialog dan negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar yang layak dari krisis. China mendukung semua upaya yang mendukung penyelesaian krisis secara damai," kata Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing.
Pernyataan ini muncul setelah Presiden Trump mengumumkan kesepakatannya dengan Presiden Putin untuk bekerja sama dalam mengakhiri perang. Trump, melalui platform media sosial Truth Social, menyatakan bahwa keduanya sepakat untuk "bekerja sama, sangat erat, termasuk saling mengunjungi negara masing-masing." Rencana ini juga mencakup negosiasi langsung antara tim masing-masing negara, dengan langkah awal menghubungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Peran Konstruktif China dalam Mencari Perdamaian
China menekankan pentingnya komunikasi dan dialog antara Rusia dan Amerika Serikat sebagai dua negara adikuasa yang berpengaruh. Guo Jiakun menyatakan apresiasi atas peningkatan komunikasi di antara kedua negara terkait isu internasional. Lebih lanjut, China berkomitmen untuk mempromosikan perundingan demi perdamaian dan akan terus menjaga komunikasi dengan berbagai pihak terkait.
China juga akan memainkan peran konstruktif dalam mendorong penyelesaian politik atas krisis Ukraina. Guo Jiakun mengingatkan kembali usulan Presiden Xi Jinping, yang diajukan sehari setelah pecahnya konflik, untuk mencari penyelesaian politik melalui dialog. Dalam situasi saat ini, semua pihak didesak untuk tetap tenang, menahan diri, dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk krisis.
Seruan untuk Arsitektur Keamanan Eropa yang Berkelanjutan
China menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk membangun arsitektur keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan melalui dialog dan konsultasi. Tujuannya adalah untuk menemukan solusi yang benar-benar mendukung keamanan jangka panjang di Eropa. Langkah ini selaras dengan komitmen China terhadap penyelesaian damai dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik internasional.
Upaya Diplomatik Lainnya
Sementara itu, Amerika Serikat juga telah menunjuk beberapa pejabat senior untuk memimpin negosiasi dengan Rusia dan Ukraina. Pejabat-pejabat tersebut termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, dan utusan khusus Steve Witkoff. Witkoff bahkan telah melakukan komunikasi dengan sekutu dekat Presiden Putin sebelum perjalanan ke Rusia.
Presiden Trump juga kembali menegaskan klaimnya bahwa perang Rusia-Ukraina tidak akan terjadi jika ia masih menjabat sebagai Presiden AS. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Putin atas pembebasan warga negara Amerika, Marc Fogel, yang telah dipenjara di Rusia sejak 2021.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyatakan bahwa keanggotaan Ukraina di NATO bukanlah tujuan yang layak dalam setiap potensi negosiasi dengan Rusia. Pernyataan ini menyoroti kompleksitas dan berbagai sudut pandang dalam upaya mencari penyelesaian damai untuk konflik Ukraina.