CPNS Baru MPR RI: Sekjen Harap Perkuat Kelembagaan dan Pemanfaatan Teknologi
Sekretaris Jenderal MPR RI berharap 23 CPNS baru dengan latar belakang pendidikan yang lebih baik dapat memperkuat kelembagaan MPR dan pemanfaatan teknologi.
Jakarta, 8 Mei 2024 (ANTARA) - Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, menyampaikan harapannya agar komposisi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024/2025 di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) MPR RI dapat memperkuat peran kelembagaan MPR. Seleksi CPNS tahun ini dinilai lebih merata dan lebih baik dari sisi kompetensi akademik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan saat beliau membuka orientasi bagi 23 CPNS baru di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sebanyak 23 CPNS baru diterima Setjen MPR RI tahun ini, terdiri dari 14 lulusan Strata 1 (S1) dan 9 lulusan Diploma 3 (D3). Mereka akan mengisi posisi strategis seperti auditor, protokol, dan staf Sistem Informasi dan Dokumentasi (SID). Orientasi ini bertujuan untuk pembekalan nilai-nilai kebangsaan, tugas kelembagaan, dan penyesuaian dengan budaya kerja di lingkungan Setjen MPR RI. Siti Fauziah berharap CPNS baru ini dapat berkontribusi nyata dalam mendukung kegiatan kelembagaan dan memperkuat sistem pendukung bagi pimpinan MPR.
Lebih lanjut, Sekjen MPR RI menekankan pentingnya peran generasi Z dan Alpha dalam mendukung tugas-tugas MPR, khususnya sosialisasi Empat Pilar MPR. Keunggulan generasi ini dalam memanfaatkan teknologi diharapkan dapat memperkuat penyebarluasan nilai-nilai kebangsaan secara kontekstual dan relevan. "Dengan ini diharapkan keterlibatan mereka Setjen MPR RI menjadi lebih maju seiring dengan fokus lembaga khususnya dalam penguatan pemanfaatan teknologi," ucapnya.
CPNS Baru dan Penguatan Kelembagaan MPR
Siti Fauziah berharap CPNS baru dapat membawa semangat baru dan ide-ide segar, menjadi sumber masukan positif bagi pegawai senior, sambil tetap menjaga perilaku dan kesehatan mental yang baik. Mereka diharapkan dapat beradaptasi dengan budaya kerja yang ada dan berkontribusi dalam memajukan Setjen MPR RI. Salah satu fokus utama adalah penguatan pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek kegiatan lembaga.
Para CPNS baru ini menempati posisi-posisi penting dalam struktur organisasi MPR. Kompetensi mereka yang beragam diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjalankan tugas-tugas sekretariat dan mendukung kinerja pimpinan MPR. Dengan latar belakang pendidikan yang lebih merata dan baik, diharapkan kinerja kelembagaan MPR akan semakin optimal.
Orientasi yang diberikan kepada CPNS baru tidak hanya sebatas pengenalan lingkungan kerja. Mereka juga akan mendapatkan pembekalan nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman yang mendalam tentang tugas dan fungsi MPR. Hal ini penting untuk memastikan mereka dapat menjalankan tugas dengan baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh lembaga tersebut.
Pemanfaatan Teknologi dan Generasi Muda
Sekjen MPR RI menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya generasi Z dan Alpha, dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkuat penyebarluasan nilai-nilai kebangsaan. Mereka dinilai memiliki keunggulan dalam hal ini dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mensosialisasikan Empat Pilar MPR kepada masyarakat.
Pemanfaatan teknologi digital menjadi fokus utama dalam strategi kerja generasi muda di MPR. Mereka tidak hanya diharapkan untuk bekerja secara administratif, tetapi juga untuk memberikan dampak nyata melalui pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas sosialisasi Empat Pilar MPR dan menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat.
Dengan melibatkan generasi muda yang melek teknologi, MPR berharap dapat menjangkau masyarakat secara lebih efektif dan efisien. Sosialisasi Empat Pilar MPR dapat dilakukan melalui berbagai platform digital, sehingga pesan-pesan kebangsaan dapat tersampaikan dengan lebih luas dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Pengembangan Karir dan Pelatihan
Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum, Setjen MPR RI, Dyastasita WB, menjelaskan bahwa orientasi satu hari tersebut merupakan tahapan krusial sebelum CPNS memasuki unit kerja masing-masing. Selain orientasi, akan ada pengembangan karier, pelatihan khusus, dan fasilitasi pendidikan akademik untuk mendukung kontribusi optimal mereka.
Komitmen untuk membentuk sumber daya manusia yang kompeten dan relevan dengan zaman tercermin dalam pendekatan dan pembekalan yang diberikan kepada CPNS baru. Dengan pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan, diharapkan CPNS dapat terus meningkatkan kemampuan dan kinerjanya dalam mendukung tugas-tugas MPR.
Pembekalan yang komprehensif ini bertujuan untuk memastikan CPNS baru siap menghadapi tantangan dan tuntutan pekerjaan di lingkungan Setjen MPR RI. Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi lembaga dan bangsa Indonesia.
Dengan bergabungnya CPNS baru yang memiliki kompetensi dan semangat yang tinggi, diharapkan MPR RI dapat semakin efektif dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai lembaga negara yang penting.