Damkarmat Natuna Padamkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Bunguran Selatan
Tim Damkarmat Natuna berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan seluas lima hektare di Kecamatan Bunguran Selatan pada Minggu, 16 Februari 2024, setelah menerima laporan pukul 16.13 WIB.
Natuna, 17 Februari 2024 - Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, berhasil mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Bunguran Selatan. Kejadian ini menjadi sorotan mengingat wilayah tersebut rawan akan karhutla.
Penanganan Cepat Damkarmat Natuna
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Pengolahan Data, dan Informasi Damkarmat Natuna, Nurhakim, menjelaskan bahwa laporan karhutla diterima pada Minggu, 16 Februari 2024, pukul 16.13 WIB. Respon cepat ditunjukkan Damkarmat Natuna dengan segera mengerahkan personel dan armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Meskipun jarak tempuh dari markas Damkarmat ke lokasi kebakaran cukup jauh, tim berhasil memulai operasi pemadaman sekitar pukul 16.40 WIB dan menyelesaikannya pada pukul 18.00 WIB.
"Total luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai lima hektare," ujar Nurhakim.
Lokasi dan Penyebab Kebakaran
Lokasi kebakaran berada di daerah Penarik, Bunguran Selatan. Nurhakim menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Ia juga menambahkan bahwa Bunguran Selatan memang termasuk wilayah yang sering mengalami karhutla. Menentukan penyebab pasti kebakaran seringkali sulit karena lokasi kejadian yang jauh dari pemukiman warga, sehingga minimnya saksi mata yang dapat memberikan keterangan.
Upaya Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Meskipun api berhasil dipadamkan pada pukul 18.00 WIB, tim Damkarmat Natuna tetap berjaga di lokasi selama satu jam untuk memastikan api benar-benar padam dan mencegah penyalaan kembali. Hal ini penting mengingat banyaknya tanaman liar di area tersebut yang mudah terbakar. Armada Damkarmat kembali ke markas komando pada pukul 20.30 WIB setelah menyelesaikan tugasnya.
"Armada kembali pada pukul 19.30 WIB dan tiba di Markas Komando pada pukul 20.30 WIB," kata Nurhakim.
Kesimpulan
Kejadian karhutla di Bunguran Selatan ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan, terutama di daerah-daerah yang rawan. Respon cepat dan profesional Damkarmat Natuna patut diapresiasi. Ke depannya, upaya pencegahan dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya karhutla perlu ditingkatkan untuk meminimalisir kejadian serupa.
Meskipun penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui, kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari aktivitas yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mencegah terjadinya karhutla di masa mendatang.