Danantara Evaluasi Total BUMN, Incar Peningkatan Signifikan Imbal Hasil Investasi
CEO Danantara, Rosan Roeslani, umumkan evaluasi menyeluruh BUMN untuk peningkatan imbal hasil investasi yang signifikan, sesuai arahan Presiden Prabowo, dengan tetap mengutamakan GCG dan keberlanjutan.
Jakarta, 28 April 2024 - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini diumumkan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, seusai Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC).
Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto. Evaluasi tersebut akan mencakup seluruh direksi dan anak perusahaan BUMN, untuk memastikan keselarasan visi, misi, dan pemahaman dengan Danantara dan BUMN lainnya. Rosan menekankan pentingnya evaluasi ini dalam mencapai target peningkatan imbal hasil investasi yang signifikan, sesuai harapan Presiden.
Selain evaluasi, Danantara juga menargetkan peningkatan return (imbal hasil) investasi secara signifikan. Namun, Rosan memastikan bahwa target tersebut akan tetap mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan (sustainability).
Evaluasi Menyeluruh dan Target Imbal Hasil yang Signifikan
Rosan menjelaskan bahwa evaluasi yang dilakukan akan bersifat komprehensif, meliputi seluruh aspek operasional dan manajemen perusahaan BUMN. Tujuannya adalah untuk memastikan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset, serta optimalisasi potensi keuntungan.
Target peningkatan imbal hasil investasi yang signifikan merupakan prioritas utama Danantara. Namun, peningkatan ini harus sejalan dengan prinsip-prinsip GCG dan keberlanjutan. Hal ini memastikan bahwa keuntungan yang didapat tidak mengorbankan aspek-aspek penting lainnya, seperti lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Lebih lanjut, Rosan menegaskan komitmen Danantara untuk menjalankan pengelolaan aset secara bersih dan kompeten, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ia menyatakan bahwa tidak ada toleransi terhadap korupsi dalam pengelolaan aset Danantara.
Aset Kelolaan Triliunan Dolar AS dan Perencanaan yang Matang
Danantara Indonesia diperkirakan akan mengelola aset mencapai 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini terdiri dari aset perusahaan-perusahaan BUMN yang mencapai 982 miliar dolar AS, ditambah aset kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) yang bernilai lebih dari 25 miliar dolar AS.
Dengan aset kelolaan yang sangat besar tersebut, Danantara akan melakukan perencanaan yang matang untuk memastikan produktivitas aset dan menghasilkan return of investment (ROI) dan return of asset (ROA) yang positif. Perencanaan ini akan didasarkan pada benchmarking dengan perusahaan-perusahaan sejenis, untuk memastikan kinerja yang optimal.
Rosan menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar aset yang dikelola dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal dan berkelanjutan. Hal ini akan menjadi kunci keberhasilan Danantara dalam mencapai target peningkatan imbal hasil investasi yang telah ditetapkan.
Danantara berkomitmen untuk mewujudkan pengelolaan BUMN yang lebih efisien dan transparan, serta menghasilkan imbal hasil investasi yang signifikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Evaluasi menyeluruh dan perencanaan yang matang menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.