Dapur MBG Belitung Direnovasi, Tingkatkan Standar Pelayanan dan Keamanan
Dapur SPPG MBG Belitung direnovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan, termasuk instalasi IPAL dan sertifikasi pekerja, menjamin makanan bergizi bagi anak-anak.
Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, saat ini tengah direnovasi. Renovasi yang berlokasi di Jalan Akil Ali, Kelurahan Pangkalalang, Tanjung Pandan ini bertujuan meningkatkan kualitas dan standar pelayanan program MBG.
Perbaikan ini dilakukan berdasarkan saran dari SPPG Pusat, guna mengantisipasi berbagai kejadian yang mungkin terjadi di program MBG di wilayah lain. "Terutama untuk dapur memaksa kami untuk memperbaiki sesuai saran dari SPPG Pusat," jelas Maulana, perwakilan Yayasan Prabu Center 08.
Khususnya untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan bagi anak-anak sebagai penerima manfaat, peningkatan kualitas, pengawasan, dan alur di dapur menjadi prioritas. "Takutnya ini untuk anak-anak makanya kualitas, pengawasan, dan alur di dapurnya harus kami tingkatkan lagi," tambah Maulana.
Peningkatan Standar dan Sertifikasi Pekerja
Beberapa aspek penting yang ditingkatkan meliputi alur di dapur, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan keamanan gas. Semua ini dilakukan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Langkah ini menunjukkan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memenuhi standar keamanan pangan.
Tidak hanya infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia juga menjadi fokus utama. Saat ini, sebanyak 20 dari 41 pekerja di dapur MBG Akil Ali Tanjungpandan telah mendapatkan sertifikasi penyaji makanan dari Kementerian Kesehatan RI. "Tadinya hanya dua orang pekerja sekarang sudah ada sebanyak 20 dari 41 orang pekerja yang mendapatkan sertifikasi penyaji makanan dari Kemenkes RI. Jadi kalau MBG kembali berjalan maka 50 persen pekerja sudah mendapatkan sertifikasi," ungkap Maulana.
Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan kualitas penyajian makanan semakin terjamin dan memenuhi standar kesehatan. Proses sertifikasi ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan secara menyeluruh.
Renovasi ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 hingga 15 hari. Pihak pengelola akan menginformasikan kepada publik ketika dapur kembali beroperasi.
Bantahan Terhadap Dugaan Penyelewengan
Maulana membantah isu adanya penyelewengan bahan baku atau kendala dana operasional yang menyebabkan penghentian sementara operasional dapur SPPG MBG. Ia menjelaskan, keamanan bahan baku terjamin berkat pengawasan dari pihak Polres Belitung. "Kalau penyelewengan bahan baku tidak ada karena keamanan ada dari pihak Polres Belitung, kalau barang masuk langsung diterima dan dikemas," tegasnya.
Mengenai dana operasional, Maulana menyatakan bahwa dana tersebut tersedia di pusat dan langsung dikelola. Peningkatan kualitas dapur ini merupakan langkah positif yang dilakukan atas dasar dana yang telah tersedia. "Kemudian kalau dana kata dia, sudah tersedia di pusat langsung dikelola, makanya diminta untuk meningkatkan kualitas dan syukur," tambahnya.
Dengan demikian, renovasi dapur SPPG MBG Belitung ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menjamin keamanan pangan bagi penerima manfaat program MBG. Semua proses dilakukan secara transparan dan terbebas dari penyelewengan.
Setelah renovasi selesai, diharapkan dapur SPPG MBG Belitung dapat beroperasi kembali dengan standar pelayanan yang lebih baik dan terjamin keamanannya, sehingga program MBG dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, khususnya anak-anak di Belitung.