Data Pertanian Kukar: Kunci Wujudkan Lumbung Pangan Kaltim
Bupati Kukar tekankan pentingnya data pertanian akurat untuk perencanaan pembangunan lumbung pangan, dorong peningkatan produksi padi di tengah raihan tertinggi se-Kaltim.
Tenggarong, Kalimantan Timur, 8 April 2024 - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Edi Damansyah, menekankan pentingnya data pertanian yang akurat dan terintegrasi sebagai dasar perencanaan pembangunan dalam mewujudkan Kukar sebagai lumbung pangan. Hal ini disampaikannya dalam sebuah pertemuan dengan pihak terkait dan pengurus Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kukar. Pertemuan ini bertujuan untuk mendorong pemutakhiran data pertanian secara menyeluruh guna meningkatkan efektivitas program pembangunan pertanian.
Edi Damansyah menyatakan, "Dengan data yang akurat dan terintegrasi yang disajikan petani melalui KTNA, dinas terkait dapat merumuskan kebijakan yang tepat sasaran, termasuk memprioritaskan program yang sesuai dengan kebutuhan riil petani."
Kukar, hingga saat ini, masih menjadi daerah dengan produksi padi tertinggi di Kalimantan Timur. Namun, Pemkab Kukar berupaya meningkatkan produksi tersebut secara signifikan. Data produksi padi Kukar pada tahun 2023 mencapai 115.103 ton gabah kering giling (GKG), dan pada tahun 2024 sebanyak 106.553 ton GKG. Meskipun mengalami penurunan sedikit di tahun 2024, angka ini masih jauh di atas kabupaten lain di Kaltim.
Produksi Padi Kaltim dan Peran KTNA
Data produksi padi di Kalimantan Timur menunjukkan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berada di posisi kedua dengan produksi 45.100 ton GKG (2023) dan 48.113 ton GKG (2024). Kabupaten Paser berada di posisi ketiga dengan produksi 28.608 ton GKG (2023) dan 52.886 ton GKG (2024). Secara keseluruhan, produksi padi Kaltim pada tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 9,99 persen dibandingkan tahun 2023, mencapai 249.640 ton GKG atau setara dengan 145.210 ton beras.
Dalam konteks ini, peran KTNA dinilai sangat krusial. Bupati Edi Damansyah mengingatkan pentingnya pemutakhiran data secara berkala oleh pengurus KTNA, mencakup data keanggotaan, subsektor pertanian yang digeluti, luas lahan, produksi, hingga kebutuhan spesifik petani di masing-masing wilayah. Informasi ini akan menjadi dasar bagi perencanaan program yang lebih terarah dan efektif.
Ia menambahkan bahwa setiap desa dan kecamatan di Kukar memiliki keunggulan komparatif di berbagai subsektor pertanian, seperti tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan hortikultura. KTNA diharapkan dapat mengidentifikasi dan menonjolkan keunggulan tersebut dalam data yang dikumpulkan. Sebagai contoh, untuk wilayah Kecamatan Kembang Janggut yang kurang unggul dalam produksi padi sawah, KTNA diminta untuk fokus pada komoditas unggulan lainnya.
Pentingnya Data Terintegrasi untuk Pembangunan Pertanian
Bupati Edi Damansyah menegaskan, "KTNA sebagai wadah para petani dari berbagai subsektor pertanian, memiliki pemahaman yang mendalam tentang potensi, kelemahan, dan kebutuhan petani. Semua informasi ini harus disusun dalam bentuk data yang terintegrasi dan disampaikan kepada instansi terkait untuk menjadi dasar perumusan program pembangunan pertanian yang lebih efektif dan tepat sasaran."
Data pertanian yang komprehensif dan akurat sangat penting untuk perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien. Dengan data yang baik, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya secara tepat, memberikan dukungan yang dibutuhkan petani, dan meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mewujudkan Kukar sebagai lumbung pangan yang andal dan berkelanjutan.
Ke depannya, kolaborasi yang erat antara pemerintah, KTNA, dan para petani sangat penting untuk memastikan data pertanian selalu terbarui dan akurat. Dengan demikian, pembangunan pertanian di Kukar dapat berjalan secara optimal dan berkontribusi pada ketahanan pangan di Kalimantan Timur.