Disdik Tulungagung Bentuk Tim Khusus Tangani 2000 Anak Putus Sekolah
Dinas Pendidikan Tulungagung membentuk tim khusus untuk menangani lebih dari 2000 anak putus sekolah, mayoritas karena faktor ekonomi, dan menawarkan program kejar paket melalui PKBM.
Tulungagung, Jawa Timur, 2 Mei 2024 - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, membentuk tim khusus untuk menangani permasalahan serius: angka anak putus sekolah yang mencapai lebih dari dua ribu siswa. Pembentukan tim ini merupakan respons langsung terhadap tingginya angka putus sekolah dan komitmen pemerintah pusat terhadap program wajib belajar 13 tahun. Tim tersebut akan fokus menjangkau anak-anak yang telah putus sekolah dan menawarkan solusi alternatif pendidikan yang sesuai.
Kepala Disdik Tulungagung, Rahadian Puspita Bintara, menjelaskan bahwa penanganan kasus ini menjadi prioritas utama. "Anak-anak yang putus sekolah kami dorong mengikuti program kejar paket melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Sistem belajarnya fleksibel, bisa disesuaikan dengan waktu mereka, termasuk bagi yang sudah bekerja," ujar Rahadian dalam keterangan resmi pada Jumat lalu.
Data terbaru menunjukkan sekitar dua ribu anak di Tulungagung tidak melanjutkan pendidikan formal, sebagian besar dari jenjang SMP dan SMA. Penyebab utamanya, menurut Rahadian, adalah faktor ekonomi. Banyak anak yang terpaksa bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Meskipun demikian, masalah kenakalan remaja juga menjadi faktor penyebab, meski jumlah kasusnya relatif lebih kecil dibandingkan faktor ekonomi.
Upaya Menjangkau Anak Putus Sekolah
Disdik Tulungagung tidak bekerja sendiri. Mereka menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan program ini. Pemerintah desa, Dinas Sosial, dan sekolah-sekolah dilibatkan secara aktif dalam upaya intervensi ini. Komunikasi yang intensif dibangun untuk memastikan setiap anak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan agar kembali melanjutkan pendidikan.
Kerjasama ini sangat krusial dalam mengatasi akar permasalahan. "Jika penyebabnya ekonomi, maka akan kami libatkan Dinas Sosial dan lembaga terkait untuk mencarikan solusi. Intinya, kami ingin memastikan tidak ada anak Tulungagung yang kehilangan haknya untuk belajar," tegas Rahadian. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat memberikan solusi komprehensif bagi anak-anak putus sekolah.
Program ini juga mencakup penyediaan berbagai sumber daya, seperti pendampingan konseling dan bimbingan belajar, untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, program ini tidak hanya sekedar memberikan akses pendidikan, tetapi juga memastikan keberhasilan mereka dalam belajar.
Strategi Jangka Panjang Pemkab Tulungagung
Inisiatif Disdik Tulungagung ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah dan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Langkah ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh anak di Tulungagung.
Pembentukan tim khusus ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menekan angka putus sekolah. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan lebih banyak anak di Tulungagung dapat mengakses dan menyelesaikan pendidikan mereka, membuka peluang lebih baik di masa depan.
Selain itu, Disdik Tulungagung juga berencana untuk melakukan sosialisasi secara berkala ke masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan program-program yang tersedia bagi anak putus sekolah. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya mengatasi masalah putus sekolah.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan angka putus sekolah di Tulungagung dapat ditekan secara signifikan dan tercipta generasi muda yang cerdas dan berpendidikan.