Dishub Sulsel Petakan Titik Rawan Macet Mudik Lebaran 2025: Jalur Utara Jadi Fokus Utama
Dishub Sulsel memprediksi jalur utara Makassar-Parepare akan menjadi titik kemacetan terparah saat mudik Lebaran 2025, dengan Jalan Perintis Kemerdekaan dan simpang lima Bandara Sultan Hasanuddin sebagai titik kritis.
Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan telah mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan lalu lintas selama puncak arus mudik Lebaran 1446 H/2025 M. Prediksi ini berdasarkan data dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Antisipasi dini menjadi fokus utama Dishub Sulsel untuk memastikan kelancaran arus mudik bagi pemudik yang akan merayakan Idul Fitri di kampung halaman.
Kepala Dishub Sulsel, Erwin Terwo, mengungkapkan bahwa jalur utara Sulawesi Selatan, khususnya rute Makassar-Parepare, diprediksi akan mengalami kemacetan paling parah. Hal ini berbeda dengan jalur selatan yang diprediksi relatif lebih lancar. Pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mengurai potensi kemacetan yang akan terjadi.
"Kita ada jalur Selatan dan Utara. Memang yang tinggi itu dalam arus mudik adalah jalur Utara, yakni Makassar sampai Parepare," jelas Erwin Terwo dalam keterangannya di Makassar, Selasa (18/3).
Titik Rawan Macet di Jalur Utara
Jalan Perintis Kemerdekaan di Makassar menjadi titik rawan kemacetan utama di jalur utara. Ruas jalan ini menjadi titik pertemuan berbagai moda transportasi, baik dari jalur lokal maupun luar kota, yang berujung pada kepadatan di simpang lima Bandara Sultan Hasanuddin. Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya volume kendaraan selama periode mudik.
Titik kemacetan lainnya yang diprediksi terjadi di jalur utara adalah di Kabupaten Maros, tepatnya di lampu merah persimpangan antara jalur Bone dan Parepare. Persimpangan ini kerap menjadi penyebab kemacetan panjang karena volume kendaraan yang tinggi dan pengaturan lalu lintas yang perlu dimaksimalkan.
Dishub Sulsel telah memetakan secara detail titik-titik rawan kemacetan ini dan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk melakukan antisipasi.
Jalur Selatan Lebih Lancar
Berbeda dengan jalur utara, jalur selatan diprediksi akan lebih lancar. Meskipun demikian, potensi kemacetan tetap ada, terutama di sekitar wilayah Mamminasata, meliputi Gowa hingga Takalar. Namun, kepadatan lalu lintas di jalur selatan diprediksi tidak separah di jalur utara.
Dishub Sulsel akan tetap memantau dan melakukan antisipasi di jalur selatan untuk memastikan kelancaran arus mudik. Koordinasi dengan pihak terkait di daerah-daerah tersebut akan terus dilakukan untuk meminimalisir potensi kemacetan.
Antisipasi Kenaikan Volume Kendaraan
Dishub Sulsel memperkirakan akan terjadi peningkatan volume kendaraan selama mudik Lebaran 2025, meskipun peningkatannya tidak signifikan. Berdasarkan data tahun lalu, diperkirakan terjadi kenaikan sekitar 3 persen. Jumlah pemudik yang meninggalkan Sulawesi Selatan diperkirakan mencapai lebih dari dua juta orang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dishub Sulsel akan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota dan kepolisian. Langkah-langkah strategis akan diambil untuk memastikan kelancaran arus mudik dan mencegah terjadinya kemacetan yang berkepanjangan. Beberapa strategi yang akan dijalankan antara lain penambahan petugas di titik-titik rawan, pengaturan lalu lintas, dan sosialisasi kepada masyarakat.
Dishub Sulsel berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik agar perjalanan mereka dapat berjalan lancar dan aman selama mudik Lebaran 2025. Koordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak akan terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan tersebut.