Diskon Tiket Pesawat Lebaran: Dorongan Ekonomi Daerah, Kata Pengamat
Pengamat ekonomi Celios mengungkapkan diskon tiket pesawat dan tarif tol Lebaran dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tujuan mudik, sekaligus mengurangi kemacetan.
Jakarta, 19 Februari 2024 (ANTARA) - Pemberian diskon tiket pesawat dan tarif tol selama libur Lebaran dinilai dapat memberikan dampak positif pada perekonomian daerah tujuan mudik. Hal ini diungkapkan oleh Nailul Huda, pengamat ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios). Diskon tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan permintaan tiket pesawat dan meningkatkan pengeluaran masyarakat di daerah tersebut, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah dapat meningkat lebih cepat.
Huda menjelaskan bahwa mudik merupakan tradisi tahunan masyarakat Indonesia, sehingga diskon tiket pesawat hanya akan meningkatkan jumlah pemudik. Namun, uang yang dapat dihemat dari diskon ini diharapkan dapat dibelanjakan lebih banyak di daerah tujuan mudik. "Dampak yang bisa ditimbulkan dari diskon ini tentu saja bisa menggerakkan permintaan untuk tiket pesawat, karena bagaimanapun juga orang biasanya mudik, baik ada diskon ataupun tidak. Tapi kita harapkan uang yang bisa dihemat dapat dibelanjakan lebih banyak di daerah asal mereka. Sehingga perputaran ekonomi ketika di hari Lebaran bisa lebih cepat lagi, pertumbuhan ekonomi di daerah akan melaju cepat," ujar Huda.
Selain itu, pemberian diskon juga diharapkan dapat mendorong pergeseran penggunaan transportasi dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan, khususnya di jalur-jalur mudik yang padat, seperti jalur Merak. "Agar jalur mudik tidak begitu macet, terutama untuk jalur melewati pelabuhan, contohnya Merak. Setiap tahun kepadatan Merak menjadi momok menakutkan bagi pemudik. Insentif untuk pesawat tujuan Pulau Sumatera bisa menjadi opsi logis agar pengguna mobil pribadi berpindah ke pesawat. Jika pun diberikan diskon untuk tarif tol, harus dipersiapkan pengaturan maupun sarana dan prasarana penunjang seperti rest area," tambahnya.
Stimulus Pemerintah dan Pengawasan Harga
Tidak hanya memberikan diskon, pemerintah juga perlu melakukan pengawasan terhadap harga barang dan jasa selama peak season Lebaran. Seringkali terjadi kenaikan harga yang tidak wajar dengan alasan peningkatan permintaan. Pemerintah harus memastikan hal ini tidak terjadi, terutama di daerah tujuan mudik utama. "Selain dari sisi diskon tiket pesawat, pemerintah juga perlu memeriksa dan mengawasi harga-harga ketika peak season libur Lebaran yang kadang-kadang mengalami kenaikan secara tidak wajar dengan alasan kenaikan permintaan terutama untuk daerah tujuan mudik utama," tegas Huda.
Lebih lanjut, Huda menekankan pentingnya pengawasan terhadap penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan. THR merupakan tambahan pendapatan yang signifikan bagi sebagian besar masyarakat, dan dapat berkontribusi pada peningkatan daya beli dan perputaran ekonomi selama Lebaran. "Kemudian, pemerintah wajib mengawasi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan sehingga pendapatan mereka meningkat ketika lebaran. Tanpa adanya tambahan pendapatan, saya rasa dampak ekonomi dari adanya momen Lebaran dan Ramadhan akan terbatas," katanya.
Sebagai informasi tambahan, Presiden RI Prabowo Subianto telah mengumumkan delapan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025. Salah satu kebijakan tersebut adalah stimulus Ramadhan-Lebaran 2025 yang meliputi diskon tiket pesawat, diskon tarif tol, dan berbagai program diskon belanja lainnya, seperti Harbolnas 2025, EPIC Sales 2025, dan BINA Diskon 2025. Stimulus ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan meningkatkan daya beli masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Kebijakan Pemerintah untuk Dorong Ekonomi
Pemerintah Indonesia terus berupaya menerapkan kebijakan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu fokusnya adalah peningkatan daya beli masyarakat melalui berbagai program stimulus, termasuk program diskon yang diberikan selama periode Ramadhan dan Lebaran. Dengan adanya program ini, diharapkan pergerakan ekonomi di berbagai daerah, terutama daerah tujuan mudik, akan semakin meningkat.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas selama musim mudik. Dengan memberikan insentif bagi penggunaan transportasi umum, diharapkan masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi lain yang lebih efisien dan mengurangi beban di jalan raya. Namun, kesuksesan program ini juga bergantung pada kesiapan infrastruktur dan pengaturan lalu lintas yang memadai.
Secara keseluruhan, kebijakan diskon tiket pesawat dan tarif tol selama Lebaran merupakan salah satu strategi pemerintah untuk menggerakkan roda perekonomian nasional. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk pengawasan harga, penyaluran THR, dan kesiapan infrastruktur pendukung. Pemerintah perlu memastikan bahwa program ini berjalan efektif dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Dengan adanya sinergi antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat, diharapkan perayaan Lebaran tahun ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.