DIY Wajibkan Wisatawan Pakai Pelampung di Pantai Selatan? Ini Kata Pemprov!
Pemprov DIY sedang mempertimbangkan kebijakan wajib pakai pelampung bagi wisatawan di pantai selatan untuk mengurangi angka kecelakaan laut, dengan mempertimbangkan dampak ekonomi dan pariwisata.
Yogyakarta, 28 April 2024 - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mempertimbangkan kebijakan baru yang cukup signifikan bagi para wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Yogyakarta. Rencana ini berupa kewajiban penggunaan life jacket atau jaket pelampung bagi semua wisatawan yang berenang di wilayah pesisir selatan. Kebijakan ini diinisiasi untuk menekan angka kecelakaan laut yang cukup tinggi di wilayah tersebut.
Inisiatif ini muncul dari Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY, Noviar Rahmad. Menurutnya, keputusan ini tidak akan diambil secara sepihak, melainkan melalui proses diskusi dan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pelaku wisata, agen perjalanan, dan kelompok sadar wisata di pantai selatan. "Ini sedang berproses. Tidak bisa hanya keputusan Satpol PP saja, tetapi juga harus melibatkan pelaku wisata, agen perjalanan, dan kelompok sadar wisata di kawasan pantai selatan," jelas Noviar.
Langkah ini diambil sebagai respons atas tingginya angka kecelakaan laut di pantai selatan DIY dalam beberapa tahun terakhir. Data dari Satlinmas Rescue Istimewa menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan: 186 kejadian pada tahun 2023, menurun menjadi 84 kejadian pada tahun 2024, dan hingga Januari 2025 telah terjadi 10 kejadian. "Karena tingginya kasus kecelakaan laut itu, makanya kita salah satu solusinya adalah dengan mewajibkan life jacket," tegas Noviar.
Wacana Wajib Pakai Pelampung: Antara Keselamatan dan Pariwisata
Kebijakan wajib pakai pelampung ini tidak hanya akan diterapkan di laut, tetapi juga di tempat wisata air lainnya seperti waduk dan sungai di DIY yang berpotensi kecelakaan. Dinas Pariwisata DIY sendiri telah memberikan respons positif terhadap rencana ini. Namun, Pemprov DIY juga menyadari potensi dampak negatif, seperti penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, proses pengkajian dan pertimbangan yang matang akan dilakukan sebelum kebijakan ini resmi diterapkan.
Noviar menambahkan bahwa penyediaan jaket pelampung akan melibatkan masyarakat sekitar, khususnya mereka yang bergerak di sektor wisata. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. "Life jacket akan disediakan warga yang menyewakan di lokasi. Jadi, ini sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi mereka," ujarnya. Dengan demikian, kebijakan ini diharapkan dapat menyeimbangkan antara keselamatan wisatawan dan peningkatan ekonomi lokal.
Pemprov DIY menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyusun regulasi ini. Mereka akan mempertimbangkan berbagai aspek secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan final. "Jadi semuanya kita minta pertimbangan dulu. Lebih baik kita hati-hati dalam melangkah, apakah nanti ada efek negatifnya atau tidak," pungkas Noviar. Proses pengkajian ini akan melibatkan berbagai stakeholder untuk memastikan kebijakan yang diambil memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.
Pertimbangan dan Antisipasi Dampak Kebijakan
Meskipun bertujuan mulia untuk meningkatkan keselamatan wisatawan, Pemprov DIY tetap mempertimbangkan potensi dampak negatif dari kebijakan ini. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan menjadi salah satu kekhawatiran utama. Oleh karena itu, proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan wisatawan akan menjadi bagian penting dari implementasi kebijakan ini. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif dan memastikan penerimaan yang baik dari masyarakat.
Selain itu, Pemprov DIY juga akan mempertimbangkan aspek teknis, seperti ketersediaan jaket pelampung yang cukup, kualitas jaket pelampung yang digunakan, serta mekanisme pengawasan dan penegakan aturan. Semua aspek ini akan dikaji secara cermat untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan kebijakan ini. Dengan demikian, kebijakan yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat dan berkelanjutan untuk mengurangi angka kecelakaan laut di DIY.
Langkah-langkah yang diambil Pemprov DIY ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keselamatan wisatawan sekaligus memperhatikan aspek ekonomi dan pariwisata. Proses yang hati-hati dan melibatkan berbagai pihak ini diharapkan akan menghasilkan kebijakan yang tepat dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Kesimpulannya, rencana kewajiban penggunaan pelampung di tempat wisata air DIY masih dalam tahap perencanaan matang. Pemprov DIY berkomitmen untuk menyeimbangkan keselamatan dengan dampak ekonomi dan pariwisata, sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat diterima dan efektif.