Kaltim Tuan Rumah Kongres CIOFF Dunia 2026: Gubernur Sisipkan Peluang Investasi IKN di Festival Internasional
Gubernur Kaltim manfaatkan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 untuk promosi budaya dan sisipkan peluang investasi IKN di Kaltim kepada delegasi mancanegara.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, secara cerdik memanfaatkan gelaran East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025. Ajang budaya internasional ini tidak hanya menjadi sarana promosi kekayaan budaya daerah. Ia juga menjadi platform strategis untuk menyisipkan pesan penting mengenai peluang investasi Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada delegasi mancanegara.
Berlangsung di Samarinda, festival ini dihadiri oleh perwakilan enam negara, termasuk India, Korea Selatan, dan Rusia. Kehadiran mereka menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan potensi Kaltim. Ini sejalan dengan visi menjadikan Kaltim sebagai pintu gerbang utama menuju IKN.
Keberhasilan ini semakin diperkuat dengan rencana Kaltim menjadi tuan rumah Kongres International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Dunia pada Oktober 2026. Acara tersebut akan membawa sekitar 50 perwakilan negara ke Kaltim. Ini diharapkan dapat lebih menduniakan kearifan lokal serta menarik perhatian global terhadap potensi daerah.
Membangun Citra Kaltim sebagai Pusat Investasi dan Budaya
Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa Kaltim kini semakin siap menjadi etalase Indonesia yang modern. Wilayah ini kaya akan identitas budaya yang kuat. EBIFF 2025 menjadi momentum tepat untuk menunjukkan posisi strategis Kaltim.
Menurutnya, pertumbuhan positif di sektor pariwisata dan kebudayaan daerah memperkuat posisi Kaltim. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan IKN. "Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pembangunan dapat berjalan berdampingan dengan pelestarian budaya dan ekowisata," kata Gubernur Rudy Mas'ud.
Pesan ini disampaikan langsung di hadapan para delegasi mancanegara. Ini bertujuan untuk menarik perhatian global terhadap potensi investasi di Kaltim. Serta menunjukkan komitmen daerah terhadap pembangunan berkelanjutan.
EBIFF sebagai Jembatan Kerja Sama Ekonomi dan Pariwisata
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menambahkan bahwa festival budaya internasional ini memiliki fungsi ganda. Selain sebagai ajang promosi budaya, EBIFF juga menjadi pintu masuk untuk kerja sama yang lebih luas. Terutama di bidang ekonomi serta investasi IKN.
Delegasi dari enam negara yang hadir dalam EBIFF 2025 merupakan target audiens yang strategis. Seringkali, para delegasi melanjutkan kunjungan mereka untuk berwisata setelah acara selesai. Ini secara langsung memberikan dampak ekonomi positif bagi daerah.
"Sebagai tuan rumah, kami mengajak mereka melihat perkembangan Ibu Kota Nusantara," ujar Sri Wahyuni. Ia berharap para delegasi dapat membawa pesan-pesan positif ini ke negara masing-masing. Hal ini akan memperluas jangkauan informasi mengenai potensi Kaltim dan IKN.
Kaltim Menuju Pusat Kebudayaan Dunia dengan Kongres CIOFF
Ambisi Kaltim untuk mendunia semakin nyata dengan penunjukan sebagai tuan rumah Kongres CIOFF Dunia pada Oktober 2026. Presiden International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Indonesia, Said Rachmat, mengungkapkan hal ini. Ini merupakan langkah besar dalam mempromosikan Kaltim di kancah internasional.
Kongres tersebut akan dihadiri oleh sekitar 50 perwakilan negara anggota CIOFF. Mereka bukan hanya partisipan festival, melainkan para presiden CIOFF dari seluruh dunia. Kehadiran para pemimpin organisasi budaya ini diharapkan dapat lebih menduniakan kearifan lokal Kaltim.
Said Rachmat menyatakan bahwa ini adalah bagian dari target CIOFF Indonesia. Mereka ingin festival di Kaltim dikenal di seluruh dunia dalam waktu kurang dari lima tahun. Tujuannya adalah untuk mendatangkan lebih banyak turis dan investor ke wilayah ini.