DKI Jakarta Bangun Tanggul Mitigasi Antisipasi Banjir Rob
Pemprov DKI Jakarta akan membangun tanggul mitigasi di enam titik rawan banjir rob sebagai langkah sementara sebelum selesainya pembangunan tanggul laut pada 2030.
Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat dalam upaya meminimalisir dampak banjir rob yang kerap melanda ibu kota. Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengumumkan rencana pembangunan tanggul mitigasi di enam lokasi strategis: Muara Angke, Pluit, Muara Baru, Sunda Kelapa, Marunda (Rumah Si Pitung), dan Jalan RE Martadinata. Langkah ini menjadi fokus utama Pemprov DKI dalam menghadapi ancaman banjir rob yang semakin sering terjadi.
Pembangunan tanggul mitigasi ini dijadwalkan rampung pada tahun 2025. Tujuannya jelas: mengurangi dampak negatif banjir rob di enam titik tersebut sampai pembangunan tanggul laut atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN/NCICD) selesai di tahun 2030. Teguh Setyabudi optimistis tanggul mitigasi ini akan mampu mengurangi dampak rob secara signifikan, meskipun bersifat sementara.
Meskipun rencana pembangunan tanggul mitigasi telah diumumkan, detail teknis seperti panjang tanggul dan spesifikasi pembangunan masih belum diungkapkan secara rinci. Informasi lebih lanjut terkait hal ini masih dinantikan dari Pemprov DKI Jakarta. PTPIN atau NCICD, program strategis nasional di bawah Ditjen SDA Kementerian PU, akan menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah rob dan memperbaiki kondisi lingkungan pesisir Jakarta.
Konsep pembangunan PTPIN tak hanya berfokus pada pengendalian banjir rob, namun juga perbaikan lingkungan. Konsep ‘ruang ketiga’ diintegrasikan ke dalam proyek ini untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pemprov DKI juga memiliki langkah antisipatif lain dalam menghadapi musim hujan, termasuk pembangunan saluran utama makro dan pendukung yang mampu menampung curah hujan hingga 150 mm dan 100 mm per hari.
Antisipasi Pemprov DKI terhadap potensi banjir juga mencakup pemantauan intensif prakiraan cuaca dari BMKG. Apabila curah hujan diprediksi melampaui kapasitas saluran, maka modifikasi cuaca (OMC) akan menjadi pilihan terakhir. Anggaran untuk OMC telah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Kesimpulannya, pembangunan tanggul mitigasi menjadi solusi sementara yang diprioritaskan Pemprov DKI dalam mengatasi masalah banjir rob. Langkah ini diiringi dengan upaya-upaya lain seperti pembangunan infrastruktur saluran air dan pemantauan cuaca, serta kesiapan untuk melakukan modifikasi cuaca jika diperlukan. Pembangunan tanggul laut (NCICD) tetap menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir rob secara permanen.
Pemprov DKI berkomitmen untuk terus berupaya mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta. Informasi lebih lanjut mengenai proyek tanggul mitigasi dan langkah-langkah antisipasi banjir lainnya akan segera dipublikasikan. Semoga upaya ini mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Jakarta.