DKI Jakarta Tertinggal dari Kota Asia Tenggara Lainnya dalam Peringkat Global City Index
Peringkat DKI Jakarta di Global City Index (GCI) berada di posisi 74, tertinggal dari Kuala Lumpur, Bangkok, Manila, dan Singapura; Pemprov DKI perlu meningkatkan berbagai sektor untuk memperbaiki peringkat.
Jakarta, 23 April 2024 - DKI Jakarta menempati peringkat 74 dalam indeks kota global (Global City Index/GCI), tertinggal dari kota-kota lain di Asia Tenggara seperti Kuala Lumpur, Bangkok, Manila, dan Singapura. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) di Jakarta. Peringkat ini merupakan yang terendah dalam enam tahun terakhir, menunjukkan ketertinggalan DKI Jakarta dibandingkan kota-kota global lainnya di Asia Tenggara.
Menurut data yang dipaparkan, Kuala Lumpur berada di posisi 72, Manila di posisi 70, Bangkok di posisi 45, dan Singapura di posisi 10. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, menuntut adanya strategi konkret untuk meningkatkan daya saing Jakarta di kancah internasional.
Tomsi Tohir menekankan perlunya strategi komprehensif untuk memperbaiki peringkat DKI Jakarta dalam GCI. Ia menyoroti pentingnya peningkatan berbagai sektor, termasuk ekonomi, teknologi, dan infrastruktur, untuk mencapai tujuan tersebut. Keberhasilan ini akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup warga Jakarta dan daya saing kota di tingkat global.
Strategi Peningkatan Peringkat DKI Jakarta
Untuk meningkatkan peringkat DKI Jakarta dalam GCI, Pemprov DKI Jakarta perlu menerapkan beberapa strategi kunci. Salah satu fokus utama adalah mewujudkan sektor ekonomi yang mapan dan terkoneksi secara global. Hal ini mencakup pengembangan ekosistem 'start-up' digital dan peningkatan layanan publik yang efisien dan modern. Pembenahan ini diharapkan mampu menarik investasi asing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Pemprov DKI juga perlu menciptakan kota yang layak huni dengan menyediakan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan perumahan yang layak dan terjangkau. Ketersediaan infrastruktur yang memadai dan terjangkau merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup warga dan menarik minat investor.
Pengembangan moda transportasi dan infrastruktur yang terkoneksi secara intra dan interkota juga menjadi prioritas. Integrasi sistem transportasi yang efisien akan mempermudah mobilitas warga dan meningkatkan konektivitas Jakarta dengan kota-kota lain di kawasan aglomerasi. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi.
Tidak kalah pentingnya adalah upaya menjadikan DKI Jakarta sebagai lingkungan yang bersih, nyaman, dan berkelanjutan. Pengelolaan sampah, sanitasi air dan limbah yang efektif menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan mendukung kualitas hidup warga.
Mitigasi Bencana dan Koordinasi Antar Sektor
Mitigasi bencana juga menjadi perhatian penting. Pemprov DKI perlu meningkatkan kualitas udara, hasil uji emisi, dan pengembangan sistem pengendalian banjir serta sistem respon cepat masyarakat. Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam menjadi faktor penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warga.
Dalam penyusunan RPJMD tahun 2025-2029 dan RKPD tahun 2026, Tomsi Tohir berharap Pemprov DKI Jakarta meningkatkan kualitas koordinasi dan partisipasi lintas sektor dan tingkatan pemerintahan. Koordinasi yang efektif akan memastikan terlaksananya program pembangunan secara terintegrasi dan efisien.
Inovasi dan akselerasi program-program inti juga menjadi kunci keberhasilan. Pemprov DKI perlu mendorong inovasi dalam berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan. Tujuan akhir dari semua upaya ini adalah mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang terkemuka di kawasan aglomerasi.
Tomsi Tohir juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam penyusunan RPJMD dan RKPD. Perencanaan yang baik akan membantu menghindari tumpang tindih program dan memastikan tercapainya target pembangunan secara akurat. Hal ini akan memastikan penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif.
Dengan strategi komprehensif dan koordinasi yang baik, diharapkan DKI Jakarta dapat memperbaiki peringkatnya di GCI dan menjadi kota global yang lebih maju dan berkelanjutan.