DPKP Gunung Mas Fokus Kembangkan Patin, Gurami, dan Nila untuk Tingkatkan PAD
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Gunung Mas, Kalimantan Tengah, fokus pada tiga jenis ikan unggulan yaitu patin, gurami, dan nila untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun 2025.
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, menetapkan strategi baru untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengembangan perikanan. Strategi ini berfokus pada tiga jenis ikan budidaya unggulan: patin, gurami, dan nila. Langkah ini diambil pada tahun 2025, dan diumumkan oleh Kepala DPKP Gumas, Eigh Manto, di Kuala Kurun pada Selasa.
Keputusan untuk memprioritaskan tiga jenis ikan ini didorong oleh keterbatasan personel dan anggaran pakan. Dengan demikian, DPKP Gumas memilih untuk memfokuskan sumber daya pada komoditas yang paling berpotensi menghasilkan pendapatan. Data penjualan benih ikan dari dua Balai Benih Ikan (BBI) di Kuala Kurun dan Tewah menunjukkan bahwa patin, gurami, dan nila adalah jenis ikan yang paling banyak diminati sepanjang tahun 2024.
"Daripada mempertahankan semua komoditas dengan hasil yang kurang maksimal, kami memilih fokus pada tiga komoditas yang diyakini bisa menjadi andalan untuk mengejar target PAD," jelas Eigh Manto. Target PAD DPKP Gumas pada tahun 2025 adalah Rp140 juta, dan hingga saat ini, penjualan benih ikan telah mencapai Rp16,8 juta. Pihak dinas akan berupaya keras untuk mencapai target tersebut.
Strategi Pengembangan Ikan Unggulan di Gunung Mas
DPKP Gunung Mas menargetkan peningkatan PAD sebesar Rp140 juta pada tahun 2025, meningkat dari Rp134 juta pada tahun 2024 yang telah tercapai. Fokus pada patin, gurami, dan nila didasarkan pada data penjualan benih ikan di dua BBI. Dari Januari hingga April 2025, penjualan benih ikan telah mencapai Rp16,8 juta, dengan gurami sebagai komoditas terlaris (3.175 ekor), diikuti nila (1.100 ekor), dan patin (350 ekor).
Harga benih ikan bervariasi tergantung jenis dan ukuran. Benih patin dihargai Rp450 - Rp1.500 per ekor, gurami Rp1.000 - Rp3.200 per ekor, dan nila Rp350 - Rp800 per ekor. Masyarakat dapat membeli benih ikan langsung di BBI Kuala Kurun atau BBI Tewah pada jam kerja.
Selain penjualan benih, penjualan ikan afkir juga berkontribusi pada PAD. Harga ikan afkir patin adalah Rp26.000 per kilogram, gurami Rp72.000 per kilogram, dan nila Rp48.000 per kilogram. Dengan strategi ini, DPKP Gunung Mas optimistis dapat mencapai target PAD yang telah ditetapkan.
Berikut rincian penjualan benih ikan periode Januari-April 2025:
- Gurami: 3.175 ekor
- Nila: 1.100 ekor
- Patin: 350 ekor
Langkah ini menunjukkan komitmen DPKP Gunung Mas dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor perikanan. Dengan fokus pada tiga jenis ikan unggulan dan strategi pemasaran yang tepat, diharapkan target PAD dapat tercapai dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
Meskipun terdapat tantangan berupa keterbatasan personel dan anggaran, DPKP Gunung Mas menunjukkan upaya proaktif dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi perikanan lokal.