DPR Desak Perbaikan Infrastruktur Pasca Banjir Bima, NTB
Anggota DPR Mori Hanafi mendesak BPJN dan BBWS segera tangani kerusakan infrastruktur di Bima, NTB akibat banjir bandang awal Februari yang menyebabkan 8 korban jiwa, dan mendorong kolaborasi pemerintah dalam penanganan jangka pendek dan panjang.
Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi, mendesak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera memperbaiki kerusakan infrastruktur di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi awal Februari lalu. Banjir tersebut telah menyebabkan kerusakan signifikan pada jalan, jembatan, sungai, dan permukiman warga.
Tanggapan Cepat Atas Bencana
Dalam kunjungannya ke lokasi bencana Minggu lalu, Mori Hanafi didampingi oleh Kepala BBWS 1 NTB, Kepala Balai Jalan dan Jembatan, dan Kepala Basarnas NTB. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi infrastruktur dan dampak bencana terhadap masyarakat. "Saya minta pihak balai segera mengkaji dan menangani cepat jalan, jembatan, sungai dan pemukiman yang rusak," tegas Mori Hanafi.
Ia menekankan pentingnya penanganan cepat dan terpadu. Kehadirannya bersama perwakilan instansi terkait menunjukkan komitmen untuk kolaborasi dalam mengatasi masalah ini. Mori Hanafi menyatakan kesiapannya untuk memperjuangkan anggaran dari APBN guna mendukung perbaikan infrastruktur yang rusak.
Kolaborasi Pemerintah dan Solusi Jangka Panjang
Anggota DPR Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa ini juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya delapan orang warga di Desa Nunggi, Wora, dan Nanga Wera akibat bencana tersebut. "Kami turut berduka atas musibah ini dan berharap kepada keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan. Begitu pun dengan seluruh masyarakat yang terdampak bencana ini," ujarnya.
Mori Hanafi mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat untuk menangani dampak banjir baik dalam jangka pendek maupun panjang. "Saya mendorong kolaborasi Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Bima agar bersama-sama berjuang untuk infrastruktur yang ada," ajaknya.
Perencanaan Mitigasi Bencana
Selain penanganan darurat, Mori Hanafi juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. "Kami berharap semua pihak bahu-membahu dalam menangani musibah banjir ini. Selain penanganan darurat saat ini, kita juga harus memikirkan solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari," katanya. Hal ini menunjukkan pentingnya investasi dalam infrastruktur yang tahan bencana dan sistem peringatan dini yang efektif.
Setelah dilakukan kajian dan analisa, perbaikan infrastruktur akan dilakukan secara bertahap dan berkala bersama pemerintah, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum. Proses ini akan melibatkan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.
Kesimpulan
Bencana banjir di Bima, NTB, menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dan kolaborasi dalam menghadapi bencana alam. Desakan dari DPR RI untuk penanganan cepat dan terpadu dari BPJN dan BBWS, serta komitmen untuk solusi jangka panjang, diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana di masa depan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat Bima.