DPR Minta Pemprov Jatim Evaluasi Jalur Longsor Pacet-Cangar
Anggota DPR meminta Pemprov Jatim segera evaluasi jalur Pacet-Cangar pasca longsor yang menewaskan 10 orang, dan meminta solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa.
Tragedi Longsor Pacet-Cangar: 10 Nyawa Melayang, DPR Desak Evaluasi Segera
Pada Kamis, 3 April 2025, tanah longsor terjadi di jalur Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Bencana ini mengakibatkan dua mobil dan satu sepeda motor tertimbun, menewaskan 10 penumpang mobil. Kejadian ini terjadi di akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Kota Batu, Jawa Timur. Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, merespon kejadian ini dengan mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi jalur tersebut.
Kecelakaan ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam dan pertanyaan besar terkait keamanan jalur tersebut, terutama saat musim hujan. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya evaluasi infrastruktur dan antisipasi bencana alam di daerah rawan longsor. Pihak berwenang perlu segera bertindak untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa mendatang.
"Apakah perlu ada perbaikan dan pembangunan tembok penahan atau bahkan rekayasa jalur alternatif yang lebih aman, ini perlu dikaji secara mendalam. Jangan sampai masyarakat terus dihantui rasa khawatir saat melintasi jalur tersebut, terutama saat musim hujan," tegas Bimantoro dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Evaluasi Menyeluruh Jalur Pacet-Cangar
Bimantoro Wiyono menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap jalur Pacet-Cangar. Evaluasi ini tidak hanya mencakup perbaikan infrastruktur yang rusak akibat longsor, tetapi juga kajian mendalam terkait faktor penyebab longsor dan langkah-langkah pencegahan jangka panjang. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan pengguna jalan di masa mendatang.
Ia juga menyoroti pentingnya mencari solusi yang komprehensif, termasuk kemungkinan pembangunan tembok penahan tanah, perbaikan drainase, atau bahkan rekayasa jalur alternatif yang lebih aman. Semua opsi ini perlu dipertimbangkan dan dikaji secara mendalam untuk menemukan solusi terbaik.
Selain itu, evaluasi juga harus mempertimbangkan faktor-faktor alam seperti curah hujan dan kondisi tanah di sekitar jalur tersebut. Pemahaman yang komprehensif terhadap faktor-faktor ini akan membantu dalam merumuskan strategi pencegahan yang efektif dan berkelanjutan.
"Jangan sampai masyarakat terus dihantui rasa khawatir saat melintasi jalur tersebut," imbuh Bimantoro, menekankan pentingnya keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
Apresiasi Tim Penyelamatan dan Korlantas Polri
Di tengah tragedi ini, Bimantoro memberikan apresiasi kepada Kepolisian Daerah Jawa Timur dan tim evakuasi gabungan atas kecepatan dan kesigapannya dalam melakukan penyelamatan korban, meskipun dalam kondisi cuaca yang ekstrem. Keberhasilan evakuasi di tengah hujan lebat menunjukkan dedikasi dan profesionalisme tim penyelamat.
Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) atas keberhasilannya dalam mengelola arus mudik dan balik Lebaran 2025. Keberhasilan ini dinilai sebagai cerminan kesiapan dan kerja keras jajaran kepolisian dalam menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas nasional.
Bimantoro menyatakan, "Koordinasi yang baik antarinstansi dan strategi pengaturan lalu lintas yang efektif patut diacungi jempol." Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan acuan dalam pengelolaan lalu lintas di masa mendatang.
Keberhasilan manajemen arus mudik dan balik Lebaran 2025 menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Hal ini menunjukkan pentingnya koordinasi dan perencanaan yang matang dalam menghadapi tantangan lalu lintas di masa mendatang.
Langkah-langkah Antisipasi Bencana di Masa Depan
Kejadian longsor di jalur Pacet-Cangar menjadi pengingat pentingnya antisipasi bencana alam. Pemerintah Provinsi Jawa Timur perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah-langkah ini bisa meliputi:
- Peningkatan sistem peringatan dini longsor.
- Penguatan infrastruktur jalan dan penambahan fasilitas pendukung keselamatan.
- Pengembangan sistem drainase yang efektif untuk mencegah genangan air.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana.
Dengan langkah-langkah yang komprehensif, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah dan keselamatan pengguna jalan di jalur Pacet-Cangar dapat terjamin.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kerja sama dan koordinasi antar instansi sangat penting dalam upaya mitigasi bencana dan penanggulangannya.