DPR RI dan BGN Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di Kolaka
Anggota DPR RI Ahmad Safei bersama Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kolaka, Sulawesi Tenggara, dengan anggaran Rp70 triliun untuk mengatasi masalah stunting.
Kolaka, Sulawesi Tenggara – Anggota DPR RI, Ahmad Safei, berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Peluncuran yang berlangsung Minggu lalu di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Kolaka dihadiri sekitar 300 peserta, termasuk mitra-mitra program dan pejabat setempat. Program ambisius ini menargetkan ribuan warga Kolaka yang membutuhkan asupan gizi lebih baik.
Anggaran dan Sasaran MBG Kolaka
Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Safei, mengungkapkan bahwa program MBG di Kolaka didukung anggaran yang signifikan, yaitu sekitar Rp70 triliun. Anggaran tersebut, menurutnya, merupakan kewajiban konstitusional untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. "Ini merupakan kewajiban konstitusional saya sebagai anggota DPR Komisi IX," ujar Safei. Ia menambahkan bahwa kunjungan ke beberapa dapur umum di Kolaka telah dilakukan untuk memastikan kesiapan program.
Program MBG ini menyasar kelompok rentan, termasuk anak sekolah, santri pesantren, ibu hamil, dan bayi di Kabupaten Kolaka. Dengan angka stunting di Kolaka mencapai 21 persen, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak. Sekitar 40.000 orang ditargetkan menjadi penerima manfaat program ini.
Infrastruktur dan Keterlibatan Stakeholder
Untuk menjangkau 40.000 penerima manfaat, program MBG Kolaka membutuhkan sekitar 15 dapur umum, dengan masing-masing dapur mampu melayani 3.000 orang. Saat ini, baru satu dapur yang beroperasi, milik BGN. Ahmad Safei berkomitmen untuk memperbanyak dapur umum tersebut. "Dengan adanya sosialisasi ini, anak-anak yang ada di Kolaka belum ada yang dapat makan gratis sampai sekarang pada bulan Februari ini. Jadi saya ingin segera dibangun lagi untuk dapur di Kolaka,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak, termasuk sektor perbankan, pertanian, perikanan, dan badan pangan, untuk mendukung keberhasilan program ini.
Penjabat Bupati Kolaka dan perwakilan BGN, Dedi Suprijadi, turut hadir dalam acara peluncuran dan sosialisasi MBG. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini dan komitmen untuk berkolaborasi dalam pencapaian tujuannya. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan manfaat program MBG.
Tantangan dan Harapan
Meskipun program MBG ini memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah stunting di Kolaka, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah membangun dan mengoperasikan 200 dapur umum yang dibutuhkan untuk menjangkau seluruh penerima manfaat. Dibutuhkan kerja keras dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak untuk mengatasi tantangan ini. Namun, dengan komitmen dari DPR RI, BGN, dan pemerintah daerah, diharapkan program MBG dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Kolaka.
Program MBG di Kolaka merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah dan lembaga terkait berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Dengan anggaran yang besar dan target yang jelas, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.