DPRD Palu Usul Kelor Jadi Ikon Kota: Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Wakil Ketua II DPRD Kota Palu mengusulkan pengembangan tanaman kelor sebagai ikon baru kota untuk meningkatkan perekonomian dan pariwisata daerah melalui UMKM dan industri pengolahan.
Wakil Ketua II DPRD Kota Palu, Moh. Anugrah Pratama, mengusulkan kepada Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, untuk menjadikan tanaman kelor sebagai ikon baru kota. Usulan ini disampaikan pada Rabu di Palu, dengan harapan pengembangan kelor dapat mendongkrak perekonomian dan pariwisata daerah. Inisiatif ini bertujuan untuk mengangkat potensi kelor dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga industri pengolahan, serta mempromosikan produk-produk berbahan baku kelor ke tingkat nasional dan internasional. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Palu.
Anugrah menekankan potensi besar tanaman kelor yang dapat dikembangkan secara optimal. Ia melihat peluang signifikan dalam sektor pertanian, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta industri pengolahan. Lebih lanjut, ia juga menyoroti pemanfaatan kelor dalam kerajinan batik, yang kini telah menjadi motif tenun khas Palu. Hal ini dinilai sebagai upaya yang baik untuk mendukung program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).
Menurut Anugrah, keseriusan pemerintah dalam mengembangkan kelor akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia juga mendorong peningkatan promosi dan pemasaran produk-produk berbahan baku kelor agar lebih dikenal luas. Ia meyakini bahwa dengan fokus pada satu keunggulan, seperti kelor, Kota Palu dapat membangun identitas yang kuat dan meraih dampak positif di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat.
Potensi Kelor untuk Perekonomian Palu
Anugrah menjelaskan bahwa pengembangan kelor tidak hanya terbatas pada olahan makanan dan minuman. Potensi kelor juga dapat dioptimalkan dalam sektor kerajinan, seperti batik dan tenun. Dengan menjadikan kelor sebagai motif khas, Palu dapat memperkaya khazanah budaya lokal sekaligus mendukung program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian kreatif.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM yang bergerak di bidang pengolahan kelor. Dukungan terhadap para petani kelor juga perlu ditingkatkan agar mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar. Dengan demikian, pengembangan kelor dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat Palu.
Lebih lanjut, Anugrah menilai bahwa program-program yang telah dijalankan oleh Wali Kota Palu sudah cukup baik. Namun, ia menyarankan agar fokus pengembangan kelor diperjelas untuk mencapai hasil yang lebih optimal bagi masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengembangan kelor benar-benar memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Palu.
Strategi Pemasaran dan Promosi Produk Berbahan Baku Kelor
Salah satu kunci keberhasilan pengembangan kelor adalah strategi pemasaran dan promosi yang efektif. Anugrah menyarankan agar Pemkot Palu meningkatkan upaya promosi produk-produk berbahan baku kelor baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pameran, festival, dan kerjasama dengan pelaku usaha lainnya.
Selain itu, perlu juga dibangun branding yang kuat untuk produk-produk berbahan baku kelor dari Palu. Branding yang baik akan membantu produk-produk tersebut lebih mudah dikenal dan diingat oleh konsumen. Dengan demikian, produk-produk tersebut akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasaran.
Pemkot Palu juga perlu memfasilitasi akses pasar bagi para pelaku UMKM yang memproduksi produk-produk berbahan baku kelor. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program pelatihan, pendampingan, dan bantuan permodalan. Dengan demikian, para pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produknya.
Dengan strategi pemasaran dan promosi yang tepat, produk-produk berbahan baku kelor dari Palu dapat menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Usulan pengembangan kelor sebagai ikon Kota Palu merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian dan pariwisata daerah. Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, peningkatan promosi dan pemasaran, serta dukungan terhadap para petani kelor, potensi kelor dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat Palu. Langkah ini selaras dengan program pemerintah untuk mendukung ekonomi kreatif dan pariwisata Indonesia.