DPRD Surabaya Dorong Integrasi Pembayaran Transportasi Publik untuk Optimalkan Layanan
DPRD Surabaya mendorong integrasi sistem pembayaran transportasi publik, seperti Wira-Wiri, Suroboyo Bus, dan Trans Semanggi, untuk kemudahan dan efisiensi layanan bagi masyarakat.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya gencar mendorong integrasi sistem pembayaran layanan transportasi publik di kota tersebut. Upaya ini bertujuan untuk mengoptimalkan layanan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat Surabaya. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas transportasi publik di kota metropolitan ini.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menyatakan bahwa integrasi tarif telah diterapkan pada beberapa rute. Integrasi ini mencakup Wira-Wiri Suroboyo, Suroboyo Bus, dan Transsemanggi Suroboyo. "Setiap upaya meningkatkan kualitas pelayanan transportasi publik adalah kabar gembira bagi kita semua karena transportasi publik sudah seharusnya menjadi salah satu arus utama pembangunan kota," ujarnya.
Salah satu contoh integrasi yang telah diterapkan adalah pada rute yang menghubungkan kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), hingga wilayah Kejawan Putih Tambak. Rute ini merupakan koridor utama yang menghubungkan Surabaya bagian timur dan barat.
Integrasi Sistem Pembayaran yang Lebih Mudah dan Murah
Dengan integrasi sistem pembayaran ini, masyarakat dapat melakukan pembayaran nontunai dengan tarif terintegrasi melalui e-Toll atau aplikasi GoBis. Hal ini tentu akan memudahkan dan menghemat biaya perjalanan bagi pengguna transportasi publik. Bukan hanya rute yang terintegrasi, tetapi juga sistem pembayarannya.
Eri Irawan optimis bahwa peningkatan kualitas layanan transportasi publik secara bertahap akan meningkatkan jumlah pengguna. Namun, ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap kendala teknis yang mungkin terjadi agar kenyamanan pengguna tetap terjaga. "Akan tetapi, yang perlu diingat adalah dinas perhubungan juga harus terus memastikan tidak ada kendala teknis dalam integrasi sistem pembayaran tersebut yang bisa mengganggu kenyamanan pengguna," tegasnya.
Meskipun integrasi telah diterapkan pada beberapa rute, masih banyak rute lain yang belum terintegrasi. Oleh karena itu, DPRD Surabaya mendorong agar proses integrasi ini terus ditingkatkan secara bertahap.
Inovasi dan Perluasan Layanan Transportasi Publik
Selain integrasi sistem pembayaran, DPRD Surabaya juga mendorong dinas perhubungan untuk melakukan inovasi dalam pengembangan transportasi publik. Salah satu hal yang penting adalah penambahan armada dan rute untuk menjangkau lebih banyak wilayah di Surabaya.
Berbagai skema pendanaan perlu dipertimbangkan untuk mendukung penambahan armada dan rute tersebut. Tujuannya adalah agar masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Hal ini sejalan dengan upaya mengurangi kemacetan dan polusi udara di kota Surabaya.
Meskipun konsep 15-minutes city yang mengutamakan mobilitas aktif dengan berjalan kaki atau bersepeda menjadi visi ke depan, Eri Irawan menekankan pentingnya transportasi publik sebagai penunjang mobilitas warga, terutama untuk jarak jauh. Konsep 15-minutes city harus dipadukan dengan integrasi transportasi publik, jalur sepeda, dan fasilitas pejalan kaki yang aman dan nyaman.
Integrasi Transportasi untuk Mobilitas yang Efektif dan Ramah Lingkungan
Integrasi yang komprehensif, termasuk perencanaan first mile dan last mile, sangat penting untuk menciptakan sistem mobilitas yang efektif dan ramah lingkungan. Dengan demikian, semua elemen saling mendukung untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat Surabaya dalam bermobilitas.
"Dengan demikian, semuanya saling mendukung untuk menciptakan mobilitas warga secara efektif dan ramah lingkungan," pungkas Eri Irawan.