Dramatis! 15 Kambing Dievakuasi Tim Gulkarmat Jaksel dari Banjir Rawajati
Tim Gulkarmat Jaksel berjuang evakuasi 15 kambing dari banjir bandang Rawajati, 2 diantaranya mati kedinginan, akses jalan sempit jadi kendala.
Banjir yang melanda Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada Selasa, 4 Maret 2024, menyisakan kisah dramatis evakuasi 15 ekor kambing. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan diterjunkan untuk membantu menyelamatkan hewan ternak tersebut dari genangan air yang mencapai ketinggian hingga 3,5 meter.
Evakuasi yang dilakukan oleh Satgas Gulkarmat Jakarta Selatan Kelurahan Kalibata, Rolly Fahary dan timnya, bukanlah tanpa tantangan. Proses penyelamatan dilakukan di kandang kambing yang terletak di RT 03/RW 01 Kelurahan Rawajati, tepatnya di belakang gudang Aqua. Kondisi kandang yang terendam dan akses jalan yang sempit menjadi kendala utama dalam operasi evakuasi ini. "Totalnya ada 15 ekor kambing, tetapi baru kita evakuasi 8 ekor," ungkap Rolly Fahary kepada wartawan.
Sayangnya, dua ekor kambing ditemukan telah mati akibat kedinginan sebelum proses evakuasi tuntas. Kambing-kambing yang berhasil diselamatkan rencananya akan dijual untuk merayakan Idul Adha mendatang. Kejadian ini menyoroti dampak buruk banjir tidak hanya bagi manusia, tetapi juga hewan ternak yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Evakuasi Kambing di Tengah Banjir Rawajati: Tantangan Akses dan Kondisi Kandang
Petugas Gulkarmat Jaksel menghadapi kesulitan menjangkau kandang kambing karena akses jalan yang sempit. Upaya awal melewati gang sempit gagal karena kendaraan operasional tidak mampu melewati jalan tersebut. "Kita coba lewat dalam gang, ternyata masuk ke area kandang kambing perahu tidak muat karena akses jalan kecil. Jadinya, kita lewat akses pinggiran Kali Ciliwung," jelas Rolly Fahary. Kondisi kandang yang terdiri dari dua lantai dan telah terendam air semakin mempersulit proses evakuasi.
Tim penyelamat harus bekerja ekstra keras untuk mengeluarkan kambing-kambing tersebut dari kandang yang terendam. Mereka berjibaku di tengah genangan air dan kondisi kandang yang tidak ideal. Keberhasilan evakuasi ini menjadi bukti dedikasi dan profesionalisme tim Gulkarmat Jaksel dalam menghadapi situasi darurat.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya akses jalan yang memadai di daerah rawan banjir. Jalan yang sempit dan tidak memadai dapat menghambat upaya penyelamatan dan pertolongan saat terjadi bencana.
Prioritas Penyelamatan Warga dan Dampak Banjir Kali Ciliwung
Di tengah evakuasi kambing, Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan tetap memprioritaskan penyelamatan warga, khususnya warga lanjut usia (lansia) dan anak-anak. Banjir yang melanda Rawajati dengan ketinggian mencapai tiga meter tentu mengancam keselamatan jiwa para warga. Proses evakuasi warga dilakukan secara terorganisir dan terpadu dengan instansi terkait.
Banjir di Rawajati, yang telah terjadi sejak Senin, 3 Maret 2024, disebabkan oleh meluapnya air Kali Ciliwung. Berdasarkan data BPBD DKI hingga pukul 10.00 WIB, tercatat 7 RT di Rawajati terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 170 hingga 350 sentimeter. Kondisi ini menunjukkan betapa besarnya dampak banjir yang melanda wilayah tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi bencana banjir. Perbaikan infrastruktur, pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk banjir di masa mendatang.
Evakuasi kambing di Rawajati menjadi bagian kecil dari dampak besar banjir yang melanda Jakarta. Kejadian ini sekaligus menunjukkan kepedulian dan kerja keras tim Gulkarmat Jaksel dalam menghadapi berbagai tantangan selama bencana.