Evaluasi Kemenag Sumbar: Transportasi dan Layanan Haji Perlu Perbaikan
Kemenag Sumbar melakukan evaluasi pemberangkatan haji, menemukan masalah transportasi, layanan one stop service, dan prioritas lansia yang perlu perbaikan segera.
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan evaluasi penting terkait pemberangkatan calon jamaah haji dari Embarkasi Padang. Evaluasi ini mencakup tiga kloter jamaah haji yang telah diberangkatkan, mengungkap sejumlah kekurangan yang perlu segera diperbaiki untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan jamaah di masa mendatang. Proses pemberangkatan, mulai dari transportasi hingga pelayanan di asrama haji, menjadi fokus utama evaluasi ini.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar, Mahyudin, mengungkapkan beberapa poin penting yang perlu mendapat perhatian serius. Salah satu masalah utama yang ditemukan adalah layanan transportasi bus dari Asrama Haji Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau. "Dari tiga kelompok terbang (kloter) calon jamaah haji yang berangkat dari Sumbar, ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki," ungkap Mahyudin dalam keterangannya di Padang, Kamis.
Masalah ini meliputi AC bus yang mati pada kloter pertama, yang berdampak pada kenyamanan jamaah selama perjalanan menuju bandara. Kemenag Sumbar telah meminta pihak Lion Air untuk segera memperbaiki dan mengganti unit bus yang rusak. Kejadian ini menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap kondisi armada transportasi yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji, demi menjamin keselamatan dan kenyamanan mereka.
Perbaikan Layanan Transportasi dan One Stop Service
Mahyudin menekankan pentingnya peningkatan layanan transportasi, mengingat jamaah harus menunggu cukup lama untuk proses boarding. "Pelayanan transportasi harus menjadi poin penting karena jamaah akan menunggu lama proses boarding dari aula menuju bus," tegasnya. Selain itu, layanan one stop service juga perlu diperbaiki agar jamaah tidak perlu menunggu terlalu lama, terutama jamaah lansia dan penyandang disabilitas.
Kemenag Sumbar juga menyoroti perlunya prioritas bagi jamaah lansia, disabilitas, dan jamaah dengan risiko tinggi. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) diimbau untuk mengutamakan kelompok jamaah ini dalam segala hal, mulai dari proses boarding hingga pelayanan di asrama haji. "Jamaah haji lansia, disabilitas dan yang berisiko tinggi harus menjadi prioritas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji," kata Mahyudin mengingatkan.
Untuk mempermudah identifikasi dan pelayanan, Kemenag Sumbar menyarankan agar panitia segera memasang kokarde atau tanda pengenal pada jamaah lansia, disabilitas, dan jamaah berisiko tinggi setibanya di Embarkasi Haji Padang. Hal ini akan membantu petugas untuk lebih cepat mengenali dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan.
Suhu Ruangan dan Kenyamanan Jamaah
Selain itu, Kemenag Sumbar juga meminta Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Padang untuk menurunkan suhu ruangan asrama. Dengan jumlah jamaah yang mencapai lebih dari 400 orang, suhu ruangan yang stabil sangat penting untuk mencegah jamaah merasa gerah dan kelelahan akibat kepanasan. Pengaturan suhu ruangan yang tepat akan meningkatkan kenyamanan jamaah selama berada di asrama haji.
Secara keseluruhan, evaluasi ini menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan dalam setiap aspek pemberangkatan jamaah haji. Perbaikan layanan transportasi, optimalisasi sistem one stop service, dan prioritas pelayanan bagi jamaah lansia dan disabilitas menjadi poin-poin krusial yang harus segera ditindaklanjuti. Dengan demikian, diharapkan pemberangkatan jamaah haji di masa mendatang dapat berjalan lebih lancar, aman, dan nyaman.
Langkah-langkah perbaikan yang telah dan akan dilakukan oleh Kemenag Sumbar diharapkan dapat memberikan pengalaman ibadah haji yang lebih baik bagi para jamaah. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para calon jamaah haji dari Sumatera Barat.