Gempa Magnitudo 2,9 Guncang Konawe dan Kendari, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
BMKG melaporkan gempa bumi tektonik magnitudo 2,9 mengguncang Konawe dan Kendari akibat aktivitas sesar aktif, namun dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 2,9 mengguncang Kabupaten Konawe dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa, 13 Mei 2024, pukul 16.57 Wita. Gempa yang berpusat di darat, 1 kilometer barat laut Kecamatan Besulutu, Konawe, ini dirasakan hingga Kota Kendari. BMKG memastikan gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rudin, menjelaskan bahwa episenter gempa berada pada koordinat 3.98 lintang selatan (LS) dan 122.35 bujur timur (BT), dengan kedalaman 5 kilometer. Kedalaman gempa yang tergolong dangkal ini menjadi penyebab guncangan terasa hingga Kendari, meskipun kekuatannya relatif kecil. "Gempa bumi tektonik magnitudo 2,9 ini di Besulutu, Konawe dirasakan hingga Kendari," kata Rudin.
Meskipun kekuatan gempa tergolong rendah, guncangannya tetap dirasakan oleh beberapa warga Kendari. Skala intensitas gempa di Kendari mencapai II MMI, yang berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Beruntung, hingga pukul 17.12 Wita, BMKG belum mendeteksi adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Penjelasan BMKG Terkait Gempa di Konawe
BMKG menjelaskan bahwa gempa bumi di Konawe disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah barat laut Kecamatan Besulutu. Jenis gempa bumi dangkal ini sering terjadi di daerah-daerah dengan aktivitas tektonik yang tinggi, seperti di Sulawesi Tenggara. Aktivitas sesar aktif ini perlu dipantau secara terus-menerus untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat pesisir di sekitar Konawe dan Kendari. BMKG terus memantau situasi dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perkembangan signifikan.
Meskipun tidak berpotensi tsunami, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tenang. Penting untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal masing-masing dan memastikannya cukup tahan gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau Rudin.
Imbauan Kepada Masyarakat
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Informasi yang tidak akurat dapat menimbulkan kepanikan dan keresahan di tengah masyarakat. Lebih baik selalu mengandalkan informasi resmi dari BMKG atau instansi terkait lainnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Gempa bumi merupakan fenomena alam yang biasa terjadi, terutama di daerah-daerah yang rawan gempa. Yang terpenting adalah selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi di masa mendatang. Penting untuk selalu mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang.
Kejadian gempa bumi ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana alam. Membangun rumah tahan gempa dan mengikuti prosedur keselamatan saat terjadi gempa merupakan langkah-langkah penting untuk meminimalisir risiko kerugian.
Kesimpulannya, gempa bumi di Konawe dan Kendari merupakan peristiwa alam yang perlu diwaspadai. Namun, berkat informasi cepat dan akurat dari BMKG, masyarakat dapat tetap tenang dan waspada. Penting bagi kita semua untuk selalu siap menghadapi potensi bencana alam dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.