Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Sibolga, Akibat Aktivitas Sesar Besar Sumatera
Gempa bumi tektonik magnitudo 4,5 terjadi di Sibolga, Sumatera Utara, akibat aktivitas Sesar Besar Sumatera segmen Toru; getaran dirasakan hingga Padang Sidempuan, namun belum ada laporan kerusakan.
Gempa bumi tektonik mengguncang Kota Sibolga dan sekitarnya pada Minggu, 9 September 2023, pukul 14.31 WIB. Gempa dengan magnitudo 4,5 ini menimbulkan getaran yang dirasakan oleh banyak warga, dan berasal dari aktivitas Sesar Besar Sumatera pada segmen Toru. Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa gempa tersebut tergolong dangkal, berdasarkan lokasi episenter dan kedalamannya.
Menurut keterangan Hendro Nugroho, "Dari hasil analisis gempa itu terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatra pada segmen Toru." Gempa bumi ini dirasakan di beberapa wilayah di Sumatera Utara, dengan intensitas yang bervariasi. Laporan dari masyarakat mengindikasikan bahwa getaran paling kuat dirasakan di Pinangsori dan Sibolga, dengan skala intensitas III-IV MMI. Di Kota Padang Sidempuan, getaran dirasakan dengan skala intensitas III MMI.
Meskipun getaran gempa cukup terasa, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan yang signifikan. Hal ini merupakan kabar baik di tengah kekhawatiran masyarakat akan dampak gempa. BMKG juga memastikan bahwa hingga saat ini belum terjadi gempa susulan setelah gempa utama.
Aktivitas Sesar Besar Sumatera dan Dampaknya
Sesar Besar Sumatera merupakan sesar aktif yang membentang sepanjang Pulau Sumatera. Aktivitas sesar ini kerap memicu terjadinya gempa bumi, baik yang berskala kecil maupun besar. Segmen Toru, lokasi gempa kali ini, merupakan salah satu segmen yang aktif dan perlu dipantau secara intensif. Gempa bumi dangkal seperti yang terjadi di Sibolga ini, memiliki potensi untuk menimbulkan kerusakan yang lebih besar dibandingkan gempa bumi dalam, karena getarannya lebih terasa di permukaan.
Skala intensitas III-IV MMI di Sibolga dan III MMI di Padang Sidempuan menunjukkan bahwa getaran gempa cukup signifikan, namun belum sampai menyebabkan kerusakan besar. Skala tersebut mengindikasikan getaran yang dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, dan beberapa orang di luar ruangan. Di Sibolga, beberapa laporan menyebutkan adanya gerabah yang pecah, jendela dan pintu berderik, serta dinding yang berbunyi. Sementara di Padang Sidempuan, getaran dirasakan seperti ada truk yang berlalu.
BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada, serta selalu mendapatkan informasi resmi dari sumber terpercaya.
Imbauan Kepada Masyarakat
Sebagai langkah antisipasi dan pencegahan dampak yang lebih buruk, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Jangan mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengakses informasi resmi hanya dari sumber-sumber terpercaya, seperti kanal komunikasi resmi BMKG yang telah terverifikasi.
Informasi resmi dapat diakses melalui akun media sosial resmi BMKG (Instagram/Twitter @infoBMKG), website resmi BMKG (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui aplikasi mobile BMKG (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. Dengan mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga.
Kejadian gempa bumi ini sekali lagi mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Membangun kesadaran dan pemahaman tentang mitigasi bencana sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi di masa mendatang.