Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Waingapu, NTT; BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami
Gempa berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang Waingapu, NTT, Senin dini hari, BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Pada Senin, 24 Februari 2024, pukul 02.21 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pusat gempa berada di 36 kilometer timur laut Waingapu, dengan kedalaman 10 kilometer. Koordinat pusat gempa tercatat pada 9,34 Lintang Selatan dan 120,34 Bujur Timur. Beruntungnya, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Meskipun tidak berpotensi tsunami, guncangan gempa dirasakan cukup signifikan di beberapa wilayah. Di Waingapu, intensitas gempa mencapai skala MMI III-IV, sementara di Ruteng dirasakan pada skala MMI III. Skala MMI III berarti getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti ada truk yang lewat. Sedangkan skala MMI IV menunjukkan getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, bahkan beberapa orang di luar rumah. Getaran ini cukup kuat untuk menyebabkan gerabah pecah, jendela dan pintu berderik, serta dinding berbunyi.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kanal resmi BMKG atau dengan menghubungi pihak berwenang setempat. Penting bagi masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Gempa di Cincin Api Pasifik
Indonesia terletak di jalur Cincin Api Pasifik, atau The Pacific Ring of Fire, suatu wilayah yang dikenal dengan aktivitas vulkanik dan seismik yang tinggi. Deretan gunung berapi aktif dan patahan lempeng tektonik di wilayah ini menyebabkan sering terjadinya gempa bumi. Keberadaan Indonesia di jalur ini menjelaskan mengapa gempa bumi, meskipun tidak selalu besar, sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perkembangan signifikan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana alam, termasuk gempa bumi. Pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam tidak dapat diabaikan.
Langkah-langkah kesiapsiagaan meliputi memahami prosedur evakuasi, memiliki rencana keluarga untuk keadaan darurat, dan memastikan bangunan rumah tahan gempa. Dengan kesiapsiagaan yang baik, dampak negatif dari gempa bumi dapat diminimalisir.
Pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam memastikan kesiapsiagaan masyarakat. Hal ini mencakup penyediaan informasi yang akurat dan tepat waktu, serta pelatihan dan simulasi evakuasi bagi masyarakat. Kerja sama yang baik antara pemerintah, BMKG, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi ancaman bencana alam.
Imbauan BMKG kepada Masyarakat
- Tetap tenang dan jangan panik.
- Hindari bangunan yang retak atau rusak.
- Periksa kondisi rumah dan lingkungan sekitar.
- Ikuti arahan dari pihak berwenang.
- Pantau informasi resmi dari BMKG.
Kejadian gempa bumi di Waingapu ini sekali lagi mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, kita dapat meminimalisir dampak negatif dari peristiwa alam seperti gempa bumi.