Gubernur DKI Jakarta Minta Penyesuaian Jadwal Daycare Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, meminta penyesuaian jadwal dan penambahan kapasitas daycare Balai Kota untuk mengakomodasi jam kerja orang tua.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, telah meminta penyesuaian jadwal dan peningkatan kapasitas daycare (tempat penitipan anak) di lingkungan Balai Kota. Permintaan ini disampaikan pada Senin, di Balai Kota Jakarta, menyusul evaluasi fasilitas daycare yang telah dilakukannya.
Permintaan penyesuaian jadwal daycare ini didasarkan pada kebutuhan untuk menyesuaikan jam operasional dengan jam kerja orang tua. Selain itu, Gubernur juga menekankan perlunya penambahan kapasitas mengingat jumlah anak yang saat ini dititipkan masih terbatas. "Saya akui tempat untuk daycare sebenarnya sudah sangat baik. Hanya problemnya kapasitasnya kurang. Kedua, saya sudah minta untuk supaya jam belajarnya itu diatur sama dengan jam ketika ibunya selesai bekerja," ungkap Pramono.
Pramono, sejak dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, telah menginstruksikan timnya untuk meningkatkan fasilitas daycare Balai Kota. Setelah melakukan peninjauan satu bulan setelah pelantikan, ia menyatakan bahwa fasilitas yang ada sudah sangat baik dan bahkan dapat dijadikan contoh bagi instansi lain. Namun, ia menekankan bahwa yang terpenting bukanlah fasilitas fisiknya, melainkan program pengajaran yang diterapkan.
Pentingnya Daycare Balai Kota dan Perbaikan Fasilitas
Pramono menegaskan pentingnya keberadaan daycare di Balai Kota, bukan hanya sebagai fasilitas penitipan anak semata, tetapi juga sebagai bentuk dukungan bagi para ibu pekerja. Daycare ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para orang tua yang bekerja di Balai Kota, sehingga mereka dapat fokus pada tugasnya tanpa khawatir akan kesejahteraan anak-anak mereka. Keberadaan daycare juga diharapkan dapat menjamin pendidikan anak-anak sejak usia dini.
Saat ini, daycare Balai Kota baru menampung 20 anak. Oleh karena itu, Gubernur meminta agar kapasitasnya ditambah untuk memenuhi kebutuhan para pegawai. Ia juga menjelaskan bahwa pembiayaan fasilitas daycare sepenuhnya berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) DKI Jakarta. "Hanya hal yang menyangkut makanan, minuman dan sebagainya, karena ini sifatnya sekolah, maka itu menjadi kewenangan sepenuhnya dari keluarga," jelas Pramono.
Dengan adanya penambahan kapasitas dan penyesuaian jadwal, diharapkan daycare Balai Kota dapat memberikan layanan yang lebih optimal bagi anak-anak para pegawai dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan kerja yang lebih ramah keluarga.
Perbaikan fasilitas daycare ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendukung kesejahteraan para pegawainya, khususnya para ibu pekerja. Keberadaan daycare yang memadai dan berkualitas diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi beban para orang tua.
Biaya dan Fasilitas Daycare
Gubernur Pramono juga memberikan penjelasan mengenai pembiayaan daycare Balai Kota. Ia menegaskan bahwa seluruh biaya operasional dan perawatan fasilitas daycare ditanggung oleh APBD DKI Jakarta. Namun, biaya terkait kebutuhan anak seperti makanan dan minuman menjadi tanggung jawab masing-masing orang tua.
Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyediakan fasilitas penunjang bagi para pegawainya. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan daycare Balai Kota dapat terus ditingkatkan kualitasnya dan memberikan manfaat yang maksimal bagi anak-anak dan para orang tua.
Dengan adanya peningkatan kapasitas dan penyesuaian jadwal, diharapkan daycare Balai Kota dapat menjadi contoh bagi instansi pemerintahan lain dalam menyediakan fasilitas penunjang bagi para pegawai dan keluarga mereka.
Ke depannya, diharapkan daycare Balai Kota dapat menjadi model bagi instansi lain dalam memberikan dukungan penuh terhadap kesejahteraan pegawai dan keluarga mereka. Dengan demikian, lingkungan kerja yang lebih ramah keluarga dapat tercipta dan meningkatkan produktivitas kerja secara keseluruhan.