Gunung Dukono Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik hingga 1.200 Meter!
Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali erupsi Senin pagi, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi pada Senin pagi, 3 Maret 2024. Erupsi ini menyemburkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 1.200 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 2.287 meter di atas permukaan laut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Bambang Sugiono, mengonfirmasi kejadian ini melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Ternate.
Berdasarkan pengamatan, kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal terlihat condong ke arah barat laut. Erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo 27 mm dan durasi gempa selama 54.4 detik. Data ini direkam oleh Pos PGA Dukono yang berlokasi di Desa Mamuya, Kecamatan Galela. Meskipun terjadi erupsi, status Gunung Dukono masih berada pada Level II atau Waspada.
Meskipun status masih Waspada, masyarakat di sekitar Gunung Dukono tetap diimbau untuk waspada. Aktivitas di sekitar gunung, khususnya pendakian dan aktivitas di dalam radius 4 kilometer dari Kawah Malupang Warirang, dilarang keras. "Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap," ujar Bambang Sugiono menekankan pentingnya kewaspadaan.
Imbauan Waspada dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Dukono diimbau untuk selalu mempersiapkan masker atau penutup hidung dan mulut. Hal ini penting untuk melindungi sistem pernapasan dari dampak abu vulkanik yang dapat tersebar luas mengikuti arah angin. Imbauan ini dikeluarkan mengingat potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan pernapasan.
Petugas PGA Dukono juga mengingatkan bahwa erupsi dengan abu vulkanik dapat terjadi secara periodik. Sebaran abu vulkanik pun dinamis dan bergantung pada arah dan kecepatan angin. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko dampak erupsi.
Sebagai informasi tambahan, Gunung Dukono sebelumnya juga tercatat erupsi pada Minggu, 2 Maret 2024. Saat itu, tinggi kolom abu mencapai 1.900 meter di atas puncak gunung, dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 60.22 detik.
Status Gunung Dukono dan Rekomendasi
Saat ini, Gunung Dukono masih berada pada status Level II (Waspada). Status ini menunjukkan potensi bahaya masih ada dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 4 kilometer. Radius ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada perkembangan aktivitas vulkanik.
Pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Dukono dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Penting untuk selalu mengakses informasi resmi dari sumber terpercaya untuk mendapatkan informasi yang akurat dan up-to-date.
Dengan memperhatikan potensi bahaya erupsi susulan dan sebaran abu vulkanik yang tidak menentu, kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi ini. Semoga dengan kewaspadaan dan langkah antisipatif, dampak erupsi Gunung Dukono dapat diminimalisir.