Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi! Warga Diminta Jauhi Radius 6 Km
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT kembali erupsi pada Sabtu sore, PVMBG mengimbau warga untuk tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Sabtu sore, 12 April 2024, pukul 15:31 WITA, gunung tersebut erupsi. Erupsi ini tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan berlangsung selama kurang lebih satu menit 18 detik. Meskipun tinggi kolom abu tidak teramati, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat.
Informasi ini disampaikan langsung oleh PVMBG, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar dan menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Level III (Siaga), menandakan potensi bahaya yang signifikan.
Sebagai langkah antisipasi dan untuk keselamatan warga, berbagai imbauan penting dikeluarkan. Masyarakat di sekitar gunung dan para pengunjung diminta untuk tetap tenang dan waspada. Aktivitas di radius enam kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dilarang keras untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Imbauan Penting Bagi Masyarakat Terdampak
PVMBG memberikan imbauan penting kepada masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Mereka diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat. Hal ini bertujuan untuk mencegah kepanikan dan memastikan informasi yang diterima akurat dan terpercaya. Keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam situasi ini.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi bahaya sekunder berupa banjir lahar hujan. Hujan dengan intensitas tinggi berpotensi menyebabkan aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung. Desa-desa yang berpotensi terdampak meliputi Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian.
Masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik juga diimbau untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut. Hal ini untuk melindungi sistem pernapasan dari bahaya abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan. Langkah pencegahan ini penting untuk menjaga kesehatan masyarakat di tengah situasi erupsi gunung berapi.
Langkah Antisipasi dan Kesiapsiagaan
Pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Mereka melakukan berbagai upaya untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga. Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pihak berwenang. Informasi terbaru dan terpercaya akan terus diupdate untuk memberikan gambaran situasi terkini.
Selain itu, persiapan evakuasi dan pendirian posko pengungsian juga perlu dipertimbangkan sebagai langkah antisipasi jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait sangat penting untuk menghadapi situasi ini. Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama dalam penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi melalui kanal-kanal resmi dari pemerintah dan lembaga terkait. Hindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi untuk mencegah kepanikan dan kesalahpahaman. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan yang diberikan sangat penting untuk meminimalisir dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Dengan kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan kerjasama yang baik, diharapkan dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat tetap terjaga. Semoga situasi ini segera mereda dan aktivitas gunung kembali normal.