Gunung Marapi Erupsi Lagi! Kolom Abu Tak Teramati, Status Waspada Tetap Berlaku
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi Senin malam, namun tinggi kolom abu tak teramati karena tertutup awan; status gunung tetap waspada dengan radius bahaya 3 kilometer.
Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Senin malam, 7 April 2024, pukul 21.19 WIB, gunung berapi ini erupsi. Namun, peristiwa alam tersebut menyisakan misteri karena tinggi kolom abu yang dihasilkan tidak dapat teramati akibat tertutupnya puncak gunung oleh awan. Erupsi ini terjadi setelah letusan sebelumnya pada pukul 18.01 WIB di hari yang sama, dengan kolom abu mencapai ketinggian 500 meter di atas puncak dan mengarah ke tenggara.
Petugas Pos Gunung Api Gunung Marapi, Teguh, membenarkan kejadian tersebut. "Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 21.19 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati," ujarnya dari Padang. Letusan yang terjadi pukul 21.19 WIB terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 7,7 milimeter dan berlangsung selama 33 detik. Sementara erupsi pukul 18.01 WIB memiliki amplitudo maksimum 2,3 milimeter dengan durasi yang sama.
Meskipun tinggi kolom abu pada erupsi malam hari tidak teramati, kejadian ini tetap menjadi perhatian serius. Status Gunung Marapi saat ini masih berada pada Level II atau Waspada, menunjukkan potensi bahaya yang perlu diantisipasi. Aktivitas vulkanik yang terus terjadi menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari berbagai pihak.
Aktivitas Gunung Marapi dan Rekomendasi PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi penting terkait aktivitas Gunung Marapi. Masyarakat di sekitar gunung, khususnya para pendaki dan pengunjung, diimbau untuk tidak memasuki wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek. Area ini dianggap sebagai zona bahaya potensial yang harus dihindari untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Selain itu, PVMBG juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di lembah, aliran sungai, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi. Mereka diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya banjir lahar hujan, terutama selama musim hujan. Lahar hujan, yang merupakan campuran material vulkanik dan air hujan, dapat mengalir dengan deras dan merusak lingkungan sekitar.
Rekomendasi ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diharapkan untuk mengikuti arahan dan informasi resmi dari PVMBG dan instansi terkait. Pemantauan aktivitas Gunung Marapi terus dilakukan untuk memberikan peringatan dini jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
Pentingnya Kesiapsiagaan Masyarakat
Erupsi Gunung Marapi yang berulang kali terjadi menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan skenario. Memperhatikan rekomendasi PVMBG dan mengikuti arahan evakuasi jika diperlukan merupakan langkah penting dalam menjaga keselamatan.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana vulkanik perlu terus ditingkatkan. Masyarakat perlu memahami tanda-tanda awal erupsi gunung berapi dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melindungi diri. Dengan kesiapsiagaan yang baik, dampak negatif dari erupsi gunung berapi dapat diminimalisir.
Dengan status waspada yang masih berlaku, peningkatan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Marapi tetap menjadi prioritas utama. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi situasi ini.