Hardiknas 2025: Pramono Anung Tekankan Pentingnya Layanan Pendidikan Berkualitas di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menjadikan Hardiknas 2025 sebagai momentum peningkatan layanan pendidikan berkualitas dan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh warga Jakarta, ditandai dengan program pemutihan ijazah.
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 diperingati Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, bukan hanya sebagai seremonial upacara bendera, melainkan sebagai momentum penting untuk meningkatkan komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa. Peringatan ini difokuskan pada peningkatan layanan pendidikan yang terbaik bagi seluruh warga Jakarta. Hal ini disampaikan langsung oleh Pramono Anung Wibowo saat menjadi inspektur upacara Hardiknas di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Pramono menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan berkualitas, sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Beliau menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu tanpa adanya diskriminasi. "Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Di dalam UU sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi," tegas Pramono.
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan bahwa pendidikan merupakan proses utama dalam membangun kepribadian, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Peringatan Hardiknas tahun ini di Jakarta diwarnai dengan program pemutihan ijazah tahap kedua yang kembali digulirkan. Program ini bertujuan untuk membantu warga Jakarta yang kesulitan biaya pendidikan dan terhambat mendapatkan ijazah.
Pemutihan Ijazah: Langkah Nyata Pemerataan Akses Pendidikan
Program pemutihan ijazah tahap kedua ini memberikan bantuan kepada 371 siswa, menambah jumlah penerima bantuan menjadi 488 siswa. Total bantuan yang telah disalurkan mencapai kurang lebih Rp1,69 miliar. "Pada tahap pertama sejumlah 117 siswa telah diberikan bantuan program pemutihan ijazah, dan pada hari ini tahap kedua sejumlah 371 siswa menerima bantuan. Sehingga sampai dengan hari ini sebanyak 488 siswa telah menerima program pemutihan ijazah senilai kurang lebih Rp1,69 miliar," jelas Pramono.
Pramono menambahkan bahwa program ini akan terus berlanjut hingga 6.652 ijazah yang tertahan di sekolah dapat diselesaikan. Ia berharap para penerima bantuan dapat melanjutkan pendidikan atau menggunakan ijazah mereka untuk mencari pekerjaan. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat membuka peluang yang lebih baik bagi mereka yang sebelumnya terhambat karena kendala biaya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh warga Jakarta. Program pemutihan ijazah ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut.
Sinergi Pemerintah dan Baznas Bazis DKI Jakarta
Dalam sambutannya, Pramono juga menyampaikan apresiasi kepada Baznas Bazis DKI Jakarta atas sinergi yang telah terjalin dalam program pemutihan ijazah ini. "Dalam konteks ini, hari ini secara khusus saya ingin memberikan apresiasi kepada Basnas Bazis DKI Jakarta yang telah bersinergi dengan Pemerintah Jakarta memberikan bantuan untuk pembiayaan pemutihan ijazah ini," ujarnya. Kerjasama ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga filantropi dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat.
Keberhasilan program pemutihan ijazah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan semakin banyak warga Jakarta yang dapat mengenyam pendidikan yang berkualitas dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Hardiknas 2025 di Jakarta bukan hanya sekedar upacara, melainkan momentum untuk merefleksikan komitmen bersama dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh warga Jakarta. Program pemutihan ijazah menjadi bukti nyata dari komitmen tersebut.
Melalui program ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk mengakses pendidikan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.