Harga Bawang Merah dan Cabai di Semarang Melonjak Tajam!
Satgas Pangan Kota Semarang mencatat kenaikan signifikan harga bawang merah dan cabai di pasar tradisional, disebabkan berkurangnya pasokan karena dikirim ke kota lain dengan harga lebih tinggi.
Semarang, 4 Maret 2024 - Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional Kota Semarang menjadi sorotan. Satgas Pangan Kota Semarang menemukan lonjakan harga bawang merah dan cabai yang cukup signifikan. Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Siti Arkunah, mengungkapkan hasil pantauan di Pasar Johar dan Pasar Karangayu pada Selasa lalu.
Pantauan tersebut menunjukkan harga bawang merah kualitas bagus meroket dari Rp45.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram. Sementara itu, harga cabai rawit merah mencapai Rp85.000 per kilogram, dan cabai keriting merah naik menjadi Rp60.000 per kilogram. Meskipun harga daging ayam juga mengalami kenaikan, namun kenaikan tersebut masih dalam batas wajar, sekitar Rp1.000 per kilogram.
Beras, gula pasir, dan telur dilaporkan masih stabil dan belum mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga yang signifikan hanya terfokus pada bawang merah dan cabai. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat Semarang.
Penyebab Kenaikan Harga dan Upaya Pemerintah
Siti Arkunah menjelaskan bahwa penyebab utama kenaikan harga bawang merah adalah berkurangnya pasokan di pasar tradisional Semarang. Banyak stok bawang merah justru dikirim ke Jakarta dan kota-kota lain yang menawarkan harga jual lebih tinggi. "Memang pasokan yang ke Pasar Johar itu berkurang. Mengingat harga di kota-kota lain juga lebih tinggi sehingga mereka barangnya pada dikirim ke Jakarta. Sehingga, pasokan yang ada di Semarang ini berkurang dan harga menjadi naik," ujarnya.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan intervensi. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah menggelar pasar murah.
Informasi mengenai pelaksanaan pasar murah akan lebih digencarkan kepada masyarakat agar dapat membantu meringankan beban ekonomi mereka. "Untuk bisa dilakukan mungkin upaya agar pengendalian inflasi ini bisa lebih bagus. Walaupun di Dinas Ketahanan Pangan itu setiap hari juga sudah ada pasar murah, Pak Rahman-nya (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) juga sudah keliling," tambah Arkunah.
Pemerintah berharap langkah-langkah tersebut dapat membantu menstabilkan harga bawang merah dan cabai di pasaran serta meringankan beban masyarakat Semarang.
Dampak Kenaikan Harga terhadap Masyarakat
Kenaikan harga bawang merah dan cabai berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Bahan pokok ini merupakan bagian penting dalam masakan sehari-hari, sehingga kenaikan harga berpotensi meningkatkan pengeluaran rumah tangga.
Beberapa warga Semarang mengeluhkan kenaikan harga ini. Mereka berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah efektif untuk mengatasi masalah tersebut dan menjamin ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Kondisi ini juga menjadi perhatian bagi pelaku usaha kuliner di Semarang. Kenaikan harga bahan baku berpotensi membuat mereka harus menaikkan harga jual produknya, yang pada akhirnya dapat berdampak pada konsumen.
Oleh karena itu, koordinasi dan kerjasama antar instansi pemerintah sangat penting dalam mengatasi permasalahan ini. Diharapkan, intervensi yang dilakukan pemerintah dapat memberikan dampak positif dan meringankan beban masyarakat.
Selain pasar murah, perlu dikaji lebih lanjut strategi jangka panjang untuk menjamin stabilitas harga komoditas pangan di Semarang. Hal ini penting untuk melindungi masyarakat dari gejolak harga yang dapat mengganggu perekonomian rumah tangga.