Harga Minyakita di Tulungagung Tembus Rp17.000, Ini Penyebabnya!
Disperindag Tulungagung ungkap penyebab harga Minyakita di pasaran masih tinggi, melebihi HET, yaitu rantai distribusi yang panjang dan praktik penjualan antar sales.
Harga Minyakita di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp15.700 per liter. Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tulungagung, banyak pedagang yang menjual Minyakita hingga Rp17.000 per liter. Hal ini terjadi di sejumlah pasar tradisional di Tulungagung, Jawa Timur, pada Senin, 17 Maret 2024.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Tulungagung, Siti Mahmudah, menjelaskan bahwa penyebab tingginya harga Minyakita tersebut adalah rantai distribusi yang panjang. Pedagang membeli Minyakita dari sales ke sales dengan harga sekitar Rp16.000 per liter, sehingga mereka menaikkan harga jual untuk mendapatkan keuntungan.
Situasi ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah Tulungagung. Pemerintah berupaya untuk menstabilkan harga Minyakita dan memastikan keterjangkauannya bagi masyarakat.
Rantai Distribusi Panjang Jadi Biang Keladi
Siti Mahmudah mengungkapkan bahwa praktik penjualan Minyakita antar sales menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan harga di pasaran melambung. "Di pasar-pasar, masih banyak yang menjual Minyakita hingga Rp17.000 per liter. Setelah kami telusuri, ternyata mereka membeli dari sales ke sales dengan harga sekitar Rp16 ribu, jadi pedagang menaikkan harga demi mendapat keuntungan," jelas Siti Mahmudah.
Sistem distribusi yang panjang ini membuat harga Minyakita menjadi semakin tinggi di setiap tahapan penjualan. Hal ini tentu saja merugikan konsumen yang harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan minyak goreng bersubsidi tersebut.
Disperindag Tulungagung telah melakukan pengawasan terhadap penjualan Minyakita, baik dari segi takaran maupun harga jual. Hasilnya, takaran Minyakita di pasaran umumnya sesuai, namun harganya seringkali melebihi HET.
Upaya Pemkab Tulungagung Menstabilkan Harga
Sebagai solusi, Disperindag Tulungagung memfasilitasi para pedagang agar dapat membeli Minyakita langsung dari distributor utama, yaitu PT Wagekarya. Dengan cara ini, diharapkan harga beli Minyakita dapat ditekan hingga Rp14.500 per liter, sehingga pedagang dapat menjualnya sesuai HET.
Kerja sama dengan PT Wagekarya ini merupakan upaya strategis untuk memangkas rantai distribusi yang panjang dan menekan harga jual Minyakita di pasaran. Pemkab Tulungagung berharap langkah ini dapat efektif dalam menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan Minyakita bagi masyarakat.
Selain itu, Pemkab Tulungagung juga memberikan peringatan tegas kepada para pedagang. Pedagang yang tetap menjual Minyakita di atas HET meskipun telah difasilitasi untuk membeli langsung dari distributor akan dihentikan pasokannya.
Pengawasan Ketat dan Sanksi Tegas
Siti Mahmudah menegaskan komitmen Pemkab Tulungagung dalam menjaga stabilitas harga Minyakita. "Kalau masih ada pedagang bandel yang menjual di atas HET, pasokannya akan kami stop. Itu salah satu upaya kami agar Minyakita tetap terjangkau dan tidak disalahgunakan," tegasnya.
Pengawasan ketat dan sanksi tegas ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pedagang yang mencoba mengambil keuntungan dari situasi tersebut. Pemerintah daerah berkomitmen untuk melindungi konsumen dan memastikan akses masyarakat terhadap Minyakita tetap terjamin.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Disperindag Tulungagung ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan serupa. Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, distributor, dan pedagang sangat penting untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Dengan demikian, diharapkan harga Minyakita di Tulungagung dapat kembali sesuai HET dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah daerah akan terus memantau dan melakukan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi.