Hewan Kurban di Bantul Cukup untuk Idul Adha 1446 H, Pemkab Pastikan!
Pemkab Bantul memastikan ketersediaan hewan kurban untuk Idul Adha 1446 H mencukupi, bahkan mendatangkan sapi dari Bali untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul memastikan ketersediaan hewan kurban untuk Idul Adha 1446 H mencukupi kebutuhan masyarakat. Hal ini dipastikan setelah Pemkab Bantul melakukan peninjauan langsung ke beberapa peternakan sapi di wilayah tersebut. Pasokan sapi dan kambing dinilai aman, baik dari produksi lokal maupun kerja sama dengan daerah lain.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bantul, Fenty Yusdayati, menyatakan bahwa pasokan hewan kurban di Bantul cukup untuk memenuhi permintaan. "Dengan kondisi kita biasa memproduksi (ternak) sendiri dan kerja sama dengan daerah lain untuk mendatangkan ternak, maka bisa sangat mencukupi kebutuhan hewan kurban di Bantul, sehingga ini tidak akan mempengaruhi inflasi," kata Fenty usai meninjau peternakan sapi pada Kamis, 15 Mei 2024.
Ketersediaan hewan kurban yang cukup ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Bantul yang ingin melaksanakan ibadah kurban pada Idul Adha mendatang. Pemkab Bantul memastikan akan terus memantau situasi dan memastikan pasokan hewan kurban tetap terjaga hingga hari raya tiba.
Pasokan Sapi dari Bali
Salah satu peternak sapi di Bantul, Rani dari Lintang Songo Farm Jambidan, Banguntapan, mengungkapkan persiapannya untuk Idul Adha. Peternakan miliknya telah menyiapkan sekitar 100 sapi yang didatangkan dari Bali. "Kami menyiapkan sekitar 100 sapi yang didatangkan dari daerah Bali. Ini kami membuka preorder (prapesan) sejak sebelum sapinya belum datang, dan sampai saat ini sudah terjual 90 ekor," jelasnya. Rani memilih sapi Bali karena kualitas dagingnya yang dinilai bagus.
Sapi Bali, menurut Rani, memiliki kulit yang tipis dan tulang yang kecil, sehingga menghasilkan daging yang lebih banyak. "Sapi Bali ini istilahnya ya wagyunya Indonesia. Karena kulitnya lebih tipis dan tulangnya juga kecil, jadi dagingnya lebih banyak," tambahnya. Meskipun didatangkan dari luar daerah, Rani memastikan proses kontrol mutu dan pengecekan kualitas dilakukan secara ketat untuk menjamin kualitas sapi yang dijual.
Rata-rata berat sapi yang dijual mencapai 300 kilogram dengan harga jual tertinggi sekitar Rp22 juta hingga Rp23 juta per ekor. Meskipun permintaan tinggi, Rani tetap membatasi jumlah sapi yang dijual mengingat daya beli masyarakat yang cenderung menurun. "Untuk sementara ini kami menyediakan 100 sapi mengingat daya beli masyarakat yang menurun," katanya.
Ketersediaan Hewan Kurban dan Dampaknya
Pemkab Bantul memastikan bahwa ketersediaan hewan kurban yang cukup ini diharapkan dapat mencegah kenaikan harga dan dampak inflasi. Kerja sama dengan peternak lokal dan mendatangkan ternak dari luar daerah menjadi strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Bantul dalam mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah kurban Idul Adha.
Dengan pasokan yang cukup, diharapkan masyarakat Bantul dapat dengan mudah mendapatkan hewan kurban sesuai kebutuhan. Langkah antisipasi yang dilakukan Pemkab Bantul ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan hewan kurban di pasaran.
Selain itu, langkah proaktif Pemkab Bantul dalam memastikan ketersediaan hewan kurban juga menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap pelaksanaan ibadah kurban bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat menjalankan ibadah kurban dengan lebih tenang dan nyaman.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkab Bantul ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengantisipasi kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha mendatang. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan peternak sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga hewan kurban.