Hujan Deras Sebabkan Banjir di Tiga Lokasi Kota Malang
Hujan deras Sabtu sore menyebabkan banjir di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Borobudur, dan Sudimoro, Kota Malang, akibat sistem drainase yang tidak maksimal.
Hujan deras yang mengguyur Kota Malang pada Sabtu siang hingga sore menyebabkan genangan air di tiga lokasi: Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Borobudur, dan kawasan Sudimoro. Banjir ini terjadi akibat sistem drainase yang dinilai tidak optimal dalam menampung debit air hujan yang tinggi. Kejadian ini menimbulkan kemacetan dan aktivitas warga terganggu.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Adi Surya Nugraha, "Air hujan tidak mampu masuk atau tertampung ke dalam salur air dengan baik." Akibatnya, air meluap ke jalan raya dan menggenangi kawasan tersebut. Banjir di Sudimoro, khususnya, merupakan dampak meluapnya air dari Jalan Soekarno-Hatta karena sistem drainase yang buruk di area tersebut.
Pemerintah Kota Malang telah menyadari permasalahan ini dan telah merencanakan pembangunan sistem drainase baru untuk mengatasi masalah banjir yang berulang. Proyek ini mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan anggaran Rp32 miliar untuk membangun drainase sepanjang 1.300 meter.
Sistem Drainase Kota Malang Jadi Sorotan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandhung Djulharjanto, membenarkan bahwa kondisi sistem drainase yang kurang memadai menjadi penyebab utama banjir. "Makanya sudah ada rencana pembangunan saluran di Jalan Soekarno-Hatta dan itu untuk mengatasi persoalan banjir yang seperti sekarang ini," ujar Dandhung.
Proyek drainase baru ini akan mengarahkan aliran air ke wilayah selatan Kota Malang menuju Sungai Brantas. "Makanya drainase baru nanti dari Candi Panggung ke arah selatan dengan panjang 1.300 meter," tambahnya. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di Kota Malang, khususnya di Jalan Soekarno-Hatta.
Pembangunan drainase ini menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir. Dengan sistem drainase yang lebih baik, diharapkan debit air hujan dapat ditampung dengan optimal dan mencegah genangan air di jalan raya.
Dampak Banjir dan Upaya Penanganan
Banjir di Jalan Soekarno-Hatta mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Sejumlah sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) terlihat bekerja keras mengatur arus kendaraan yang terhambat. Sekitar pukul 16.20 WIB, genangan air mulai surut, namun masih menyisakan genangan di beberapa titik.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan sistem drainase yang baik di perkotaan. Perbaikan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang memperhatikan sistem drainase sangat krusial untuk mencegah bencana banjir di masa mendatang. Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, termasuk kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
Selain pembangunan drainase, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga perlu ditingkatkan untuk mencegah penyumbatan saluran air. Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dari bencana banjir.
Kejadian banjir di Kota Malang ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Dengan perbaikan sistem drainase dan kesadaran masyarakat, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.