Hujan Lebat Masih Guyur Aceh, BMKG Imbau Waspada Bencana Hidrometeorologi
BMKG Aceh memprediksi hujan lebat akan terus melanda wilayah barat dan utara Aceh hingga 23 Februari, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memprakirakan potensi hujan lebat yang signifikan masih akan melanda wilayah barat dan utara Aceh hingga tanggal 23 Februari 2024. Peringatan ini disampaikan oleh Prakirawan BMKG Aceh, Budi Hutasoit, di Banda Aceh pada Jumat, 21 Februari 2024. Ia menjelaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh, serta anomali suhu permukaan laut yang hangat di perairan utara Aceh dan Samudra Hindia bagian barat Aceh.
Kondisi tersebut, menurut Budi Hutasoit, meningkatkan potensi penguapan dan memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan di berbagai wilayah Aceh. Hujan lebat diperkirakan akan terus terjadi dan berdampak luas di berbagai daerah. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang ditimbulkan.
Peringatan dini ini sangat penting mengingat dampak yang ditimbulkan hujan lebat dapat sangat berbahaya. Ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang menjadi risiko nyata yang perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat Aceh, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.
Hujan Lebat Melanda Beberapa Wilayah Aceh
Prakirawan BMKG merinci wilayah-wilayah yang diperkirakan akan terdampak hujan lebat. Pada tanggal 21 Februari 2024, hujan lebat diperkirakan akan melanda Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Gayo Lues, Nagan Raya, dan Subulussalam. Intensitas hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan genangan air dan banjir di daerah rendah.
Pada hari Sabtu, 22 Februari 2024, diperkirakan hujan lebat akan meluas ke wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Pidie. Masyarakat di wilayah tersebut diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi. Pemantauan kondisi cuaca secara berkala sangat dianjurkan.
Puncaknya, pada Minggu, 23 Februari 2024, potensi hujan lebat diperkirakan semakin meluas dan mencakup wilayah yang lebih luas lagi, termasuk Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Timur, Bener Meriah, Gayo Lues, Nagan Raya, Pidie, Subulussalam, dan Simeulue. Kondisi ini menuntut kewaspadaan ekstra dari seluruh masyarakat Aceh.
Angin Kencang dan Suhu Udara
BMKG juga memperingatkan bahwa hujan lebat ini berpotensi disertai angin kencang yang umumnya berhembus dari arah timur laut hingga tenggara dengan kecepatan berkisar antara 02-25 km per jam. Angin kencang ini dapat memperparah dampak hujan lebat dan meningkatkan risiko kerusakan infrastruktur dan pohon tumbang.
Prakiraan suhu udara di dataran rendah berkisar antara 23-33 derajat Celcius, sedangkan untuk dataran tinggi berkisar antara 14-26 derajat Celcius. Perbedaan suhu yang signifikan antara dataran rendah dan tinggi perlu diperhatikan, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.
Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang setempat. Keselamatan dan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini.
Imbauan Waspada dan Kesiapsiagaan
Budi Hutasoit menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat Aceh dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh hujan lebat dan angin kencang. Ia mengingatkan masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana seperti lereng perbukitan dan kawasan sekitar aliran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan. "Jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik-rintik di daerah pegunungan, masyarakat disarankan untuk meninggalkan daerah lereng serta wilayah aliran sungai," katanya.
Langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana perlu dilakukan secara proaktif. Persiapan evakuasi, pengecekan jalur evakuasi, dan penyediaan kebutuhan dasar sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam menghadapi ancaman bencana ini.
BMKG Aceh akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan informasi ini dengan bijak dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dan keluarga dari dampak hujan lebat dan potensi bencana hidrometeorologi.