Ibu di OKU Timur Tewas Ditembak Anak Kandung Sendiri, Motifnya Karena Hutang Rp3 Juta
Tragedi pembunuhan menggemparkan terjadi di OKU Timur, Sumatera Selatan; seorang ibu tewas ditembak anaknya sendiri akibat permasalahan hutang piutang sebesar Rp3 juta.
Sebuah peristiwa tragis mengguncang Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Hely Febriyanti (50), Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, ditemukan tewas ditembak pada Kamis, 24 April 2025, sekitar pukul 13.30 WIB. Pelakunya tak lain adalah anak kandungnya sendiri, GW (50). Peristiwa ini terjadi di Desa Bangun Rejo dan mengungkap motif yang mengejutkan: hutang piutang sebesar Rp3.000.000.
Kasat Reskrim Polres OKU Timur, AKP Mukhlis, menjelaskan kronologi kejadian. Perselisihan bermula dari cekcok antara korban dan pelaku terkait permasalahan hutang. Perdebatan yang semakin memanas berujung pada tindakan fatal: pelaku menembak korban menggunakan senjata api rakitan. Korban mengalami luka tembak pada paha kanan bagian dalam di atas lutut.
Setelah penembakan, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Purwodadi dan dirujuk ke RS Charitas untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, sayang, nyawa Hely Febriyanti tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit tersebut. Kecepatan pihak kepolisian patut diapresiasi; Polres OKU Timur berhasil mengamankan pelaku hanya beberapa jam setelah kejadian, berkat laporan warga dan olah TKP yang sigap.
Motif Pembunuhan dan Barang Bukti
AKP Mukhlis menegaskan bahwa motif pembunuhan ini murni karena permasalahan hutang piutang sebesar Rp3.000.000. "Korban dan pelaku sempat cekcok masalah hutang piutang," ungkap AKP Mukhlis. Perdebatan yang tak terkendali ini berujung pada tindakan kekerasan yang mengakibatkan kematian korban. Selain pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti penting dari tempat kejadian perkara (TKP).
Barang bukti yang diamankan antara lain senjata api rakitan yang digunakan pelaku untuk menembak korban, satu unit mesin DVR CCTV yang diduga merekam peristiwa tersebut, dan satu helai baju milik korban. Semua barang bukti ini akan menjadi bagian penting dalam proses hukum selanjutnya. Hal ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini secara tuntas dan transparan.
Keberadaan CCTV di TKP diharapkan dapat memberikan gambaran lebih detail mengenai kronologi kejadian. Rekaman CCTV tersebut akan dianalisis untuk melengkapi keterangan saksi dan bukti-bukti lain yang sudah dikumpulkan oleh pihak kepolisian. Proses pengumpulan bukti masih terus dilakukan untuk memastikan semua aspek kasus ini terungkap.
Proses Hukum Lebih Lanjut
Saat ini, tersangka GW (50) telah diamankan di Mapolres OKU Timur bersama barang bukti yang telah dikumpulkan. Ia akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Polisi akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh untuk memastikan keadilan tertegak. Proses hukum akan berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan tersangka akan dihadapkan pada konsekuensi atas perbuatannya.
Kasus pembunuhan ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan atas meningkatnya kasus kekerasan yang berujung pada kematian. Pihak kepolisian diharapkan dapat mengungkap kasus ini secara tuntas dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Semoga kasus ini juga menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk selalu menyelesaikan permasalahan dengan cara-cara yang damai dan tidak melibatkan kekerasan.
Polisi juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan kepada pihak berwajib. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga hubungan baik dan menyelesaikan masalah dengan bijak.