ICDN Dorong Generasi Muda Dayak Kuasai AI untuk Hadapi Tantangan Zaman
ICDN mendorong generasi muda Dayak beradaptasi dengan AI agar kompetitif dan tidak tertinggal dalam menghadapi tantangan zaman di era digital.
Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) mendorong generasi muda Dayak untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI). Tujuannya adalah agar generasi muda Dayak mampu menghadapi tantangan zaman dan menjadi sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif. Hal ini disampaikan dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ICDN di Pontianak pada Senin, 19 Mei.
Ketua ICDN Kalimantan Barat, Adrianus Asia Sidot, menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi generasi muda Dayak. Menurutnya, Munas ICDN menjadi pijakan penting untuk menyiapkan generasi muda Dayak agar tidak hanya mengenal, tetapi juga mampu menguasai teknologi, termasuk AI. Teknologi ini dinilai telah mengubah hampir seluruh tatanan kehidupan.
Adrianus mencontohkan bagaimana dunia digital telah menggantikan sebagian interaksi sosial dan budaya manusia. Ia juga menyoroti contoh ekstrem di negara lain, di mana anak muda bahkan menikahi boneka berbasis AI. "Dunia sudah berubah. Di negara lain, ada anak-anak muda yang bahkan menikah bukan dengan manusia, tetapi dengan boneka berbasis AI. Ini gambaran bahwa kemajuan teknologi dapat menjungkirbalikkan nilai-nilai jika tidak disertai kesiapan mental dan kompetensi generasi penerus," tuturnya.
ICDN Siap Jadi Mitra Pemerintah dalam Pengembangan SDM Dayak
ICDN berkomitmen untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan SDM Dayak yang cakap digital dan adaptif terhadap era disrupsi. Adrianus menilai bahwa masyarakat Kalimantan, khususnya suku Dayak, memiliki potensi besar yang belum tergali secara optimal. Ia menekankan perlunya mengejar ketertinggalan agar tidak terus bergantung pada kebijakan negara.
Adrianus juga menambahkan, generasi muda Dayak harus menjadi kreator dan inovator, bukan hanya penerima bantuan. Mereka harus mampu bersaing dan tidak menjadi beban negara. ICDN juga menyoroti pentingnya pemanfaatan sumber daya alam Kalimantan secara cerdas dan berkelanjutan, termasuk eksplorasi kekayaan bawah tanah yang belum tergarap.
Menurutnya, pemanfaatan sumber daya alam dapat menjadi peluang ekonomi baru jika ditopang oleh SDM yang mumpuni. "Kalimantan memiliki potensi luar biasa. Dengan kemajuan teknologi dan SDM unggul, kita bisa membangun pusat keunggulan (center of excellence) yang memperkuat posisi Kalimantan sebagai bagian penting dari masa depan Indonesia," kata Adrianus.
Kalimantan Barat Dukung Penuh Peran ICDN
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyatakan dukungan penuh terhadap peran ICDN dalam menyiapkan generasi muda Dayak yang unggul dan adaptif. Dukungan ini terutama dalam menghadapi kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI). Selain itu, juga berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Norsan, ICDN memiliki peran strategis dalam menggerakkan potensi intelektual, kultural, dan politik masyarakat Dayak. Tujuannya adalah untuk menciptakan kekuatan transformatif, baik dalam konteks pembangunan daerah maupun nasional. Ia juga menegaskan bahwa arah pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita harus menjadi kerangka bersama, termasuk dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Dayak.
Ria Norsan juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur sosial digital dan layanan publik berbasis wilayah adat. Hal ini bertujuan agar masyarakat Dayak di pedalaman tidak tertinggal. Menurutnya, sinergi antara nilai-nilai budaya Dayak dan kebijakan nasional sangat penting dalam pengelolaan hutan berkelanjutan, transisi energi bersih, dan inovasi berbasis lokal.
Kalimantan Barat akan memainkan peran penting sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Oleh karena itu, ICDN didorong untuk terlibat aktif dalam menyusun narasi pembangunan Kalimantan yang inklusif, adil, dan berpihak pada masyarakat lokal. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen penuh untuk mendukung inisiatif yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM Dayak, memperkuat infrastruktur adat, serta membuka ruang partisipasi politik dan sosial bagi anak-anak muda Dayak.
ICDN diharapkan mampu menjadi jembatan diplomasi budaya yang menunjukkan bahwa masyarakat Dayak bukan hanya bagian dari warisan budaya Indonesia, tetapi juga merupakan kekuatan masa depan bangsa yang siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi global.