Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN: Lebih dari Sekadar Simbol, Harapan Bangkitnya Perfilman Nasional
Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN bukan hanya simbolis, tetapi diharapkan membawa perubahan konkret dalam memajukan industri perfilman Indonesia yang tengah menghadapi tantangan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, menilai penunjukan Riefan Fajarsyah atau Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) bukan sekadar simbol. Penunjukan ini diharapkan menjadi langkah nyata untuk membenahi PFN dan mengembangkan perfilman nasional. Hal ini disampaikan Kawendra dalam keterangan resmi pada Minggu, 16 Maret 2024. Ia menekankan pengalaman Ifan di industri hiburan dan koneksinya yang luas sebagai aset berharga bagi PFN.
Kawendra menjelaskan bahwa Ifan bukanlah sosok asing di dunia ekonomi kreatif. Saat ini, Ifan menjabat sebagai Ketua Badan Komunikasi dan Informasi (Bakominfo) DPP Gekrafs, organisasi yang menaungi 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk perfilman. Pengalamannya yang luas di berbagai perusahaan kreatif juga menjadi pertimbangan penting.
Dengan latar belakang tersebut, Kawendra optimistis Ifan mampu membawa PFN menuju arah yang lebih baik. Ia berharap PFN dapat bangkit, lebih adaptif, dan mampu bersaing di industri perfilman nasional. Penunjukan ini juga diharapkan menjadi solusi atas kondisi PFN yang disebut-sebut memprihatinkan.
Harapan Besar di Tengah Tantangan
Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN terjadi di tengah kondisi perusahaan yang cukup memprihatinkan. PFN menghadapi tantangan besar dalam menjalankan perannya sebagai pilar industri film Indonesia. Kondisi keuangan yang belum stabil menjadi salah satu kendala utama. Oleh karena itu, penunjukan Ifan diharapkan dapat memberikan angin segar bagi perusahaan.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, beserta Komisi VI DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor PFN pada Jumat, 14 Maret 2024. Kedatangan Ifan yang terlambat 40 menit setelah sidak menjadi catatan tersendiri. Namun, Dasco menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah untuk menjadikan PFN sebagai pusat konten negara.
Dasco juga menyoroti kondisi PFN yang memprihatinkan, termasuk minimnya peralatan, kondisi studio yang kurang memadai, dan sarana pendukung yang sangat terbatas. Ia meminta pemerintah untuk membantu memajukan industri film Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan karyawan PFN.
Kementerian BUMN berharap penunjukan Ifan dapat membawa perubahan signifikan bagi PFN. Mereka optimistis Ifan dapat membawa perkembangan baru bagi bisnis perusahaan dan mengatasi tantangan yang dihadapi.
Pengalaman Ifan Seventeen di Industri Kreatif
Ifan Seventeen, selain dikenal sebagai musisi, memiliki pengalaman yang luas di industri kreatif. Ia memiliki jaringan yang kuat di kalangan kreator dan memahami dinamika industri perfilman. Pengalamannya memimpin Bakominfo DPP Gekrafs juga memberikan wawasan yang komprehensif tentang ekosistem ekonomi kreatif.
Kemampuannya mengelola berbagai subsektor ekonomi kreatif, termasuk film, menjadi modal berharga bagi Ifan dalam memimpin PFN. Ia diharapkan dapat membawa inovasi dan strategi baru untuk meningkatkan kinerja PFN dan mengembangkan industri perfilman nasional.
Dengan pengalamannya, Ifan diharapkan mampu mengatasi tantangan keuangan PFN dan meningkatkan efisiensi operasional. Ia juga diharapkan dapat menjalin kolaborasi yang lebih erat dengan para pemangku kepentingan di industri perfilman.
Langkah Konkret Pengembangan Perfilman Nasional
Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN diharapkan menjadi langkah konkret dalam mengembangkan perfilman nasional. Ia diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam hal produksi, distribusi, dan pembiayaan film Indonesia. Hal ini sejalan dengan harapan DPR RI untuk menjadikan PFN sebagai pusat konten negara.
Dengan memperbaiki kondisi internal PFN dan meningkatkan kualitas produksi film, diharapkan PFN dapat bersaing dengan perusahaan perfilman internasional. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan industri perfilman Indonesia dan perekonomian nasional.
Keberhasilan Ifan dalam memimpin PFN akan menjadi tolok ukur bagi pengembangan industri perfilman Indonesia ke depan. Dukungan dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mewujudkan harapan tersebut.
Dengan pengalaman dan jaringan yang dimilikinya, diharapkan Ifan mampu membawa PFN menjadi perusahaan yang lebih maju dan berkontribusi besar bagi perkembangan industri perfilman Indonesia. Tantangan yang ada di depan membutuhkan strategi dan kepemimpinan yang tepat, dan Ifan diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut.