IHSG Melemah, Sri Mulyani Pesan BUMN Jaga Kinerja: Pasar Saham Indonesia di Bawah Tekanan
Menkeu Sri Mulyani meminta BUMN pertahankan kinerja profesional di tengah pelemahan IHSG dan trading halt di BEI; OJK siapkan kebijakan stabilisasi pasar.
Jakarta, 18 Maret 2024 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan signifikan pada perdagangan Selasa, memicu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjaga kinerja dengan baik. Pelemahan ini juga mengakibatkan Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyatakan kesiapannya untuk mengeluarkan kebijakan guna menstabilkan IHSG.
Menanggapi situasi ini, Sri Mulyani menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan BUMN. "Kami berpesan kepada BUMN, dan juga nanti Danantara yang akan mengelola BUMN, bahwa kepastian pengelolaan BUMN secara profesional, transparan, seperti yang selama ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto, itu menjadi prinsip yang terus dilakukan," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Menkeu juga menambahkan bahwa manajemen BUMN bertanggung jawab untuk menyampaikan kinerja mereka kepada publik guna membangun kepercayaan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa perusahaan publik memiliki kewajiban untuk melaporkan kinerja secara berkala kepada pasar, sehingga valuasi yang diberikan pasar tetap adil dan baik. "Itu kewajiban kita bersama," tegasnya.
Respons Pemerintah terhadap Pelemahan IHSG
Pelemahan IHSG yang signifikan, mencapai lebih dari 5 persen, memaksa BEI untuk melakukan trading halt pada pukul 11:19:31 WIB. Penurunan drastis ini menjadi perhatian serius pemerintah. Sri Mulyani, dalam arahannya, menekankan pentingnya pengelolaan BUMN yang sehat dan transparan sebagai salah satu faktor penentu stabilitas pasar modal.
Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan bahwa meskipun ada perusahaan swasta yang juga terdampak, fokus pemerintah saat ini adalah memastikan BUMN tetap menjalankan perannya dengan baik dan menjaga kepercayaan publik. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional secara keseluruhan.
Sri Mulyani juga mengingatkan pentingnya prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) bagi perusahaan-perusahaan publik di Indonesia. Penerapan GCG yang konsisten akan meningkatkan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas pasar.
Langkah OJK Menjaga Stabilitas Pasar
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, Inarno Djajadi, menyatakan kesiapannya untuk mengeluarkan kebijakan guna mengantisipasi volatilitas perdagangan saham. "Kami juga memberikan kepada rekan-rekan wartawan, bahwasanya kami memiliki beberapa policy (kebijakan) yang akan kita lakukan," kata Inarno di Gedung BEI.
Inarno menjelaskan bahwa detail kebijakan tersebut akan diumumkan pada konferensi pers pada Rabu, 19 Maret 2024. Hal ini menunjukkan komitmen OJK untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar modal Indonesia.
Langkah-langkah yang akan diambil OJK diharapkan dapat meredam gejolak di pasar saham dan mengembalikan kepercayaan investor. Kebijakan ini akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar dan publik luas.
Kesimpulan
Pelemahan IHSG dan trading halt di BEI menjadi sinyal penting bagi pemerintah dan otoritas terkait untuk mengambil langkah-langkah strategis. Pesan Menkeu Sri Mulyani kepada BUMN untuk menjaga kinerja dan langkah-langkah OJK untuk menstabilkan pasar menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi situasi ini. Transparansi, profesionalisme, dan tata kelola perusahaan yang baik menjadi kunci untuk menghadapi tantangan di pasar modal Indonesia.